15 Tahun Damai Aceh
Kisah Junizar, Anak Mantan Kombatan GAM, Ayahnya Meninggal Tertembak
Junizar menceritakan kenangan tersebut di hadapan Plt Gubernur, Nova Iriansyah dalam rangka peringatan 15 tahun damai Aceh
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ingatan Junizar kembali ke masa kecil, saat ia bersama ibundanya sedang berada di ladang.
Dua orang dewasa menyapa ibunya, mengabarkan sesuatu yang tak ia mengerti.
Tahu-tahu ibunya lunglai, jatuh dan dipapah pulang ke kampungnya di Gampong Panca, Lembah Seulawah, Aceh Besar
"Kemudian saya ingat saya duduk di kaki ayah saya yang dibungkus batik warna kuning dan belum dikafankan."
Junizar menceritakan kenangan tersebut di hadapan Plt Gubernur, Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (15/8/2020) dalam rangka peringatan 15 tahun damai Aceh.
"Saya anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Mungkin usia saya sekitar 4 tahun saat itu," kata Junizar.
• Mulai 18 Agustus, Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Ini yang Wajib Dipatuhi Penumpang
Hanya dua kenangan kecil itu yang ia ingat. Ibunya lunglai mendengar ayahnya meninggal tertembak.
Dan saat itu ia duduk termenung di kaki almarhum ayahnya.
"Ayah saya Muhammad Adam. Saya anak mantan pejuang GAM."
Ayah Junizar meninggal tertembak bersama abang kandung, dua sepupu dan tiga warga Panca lainnya.
• Berikut Prakiraan Cuaca Sebagian Aceh Saat HUT RI Besok
Usai itu, kehidupan kehidupan Junizar berlalu layaknya anak lain.
Sekolah, pulang, dan bermain. Hanya saja ia merasa butuh kasih sayang seorang ayah.