Breaking News

Luar Negeri

Israel tak Mundur dari Tanah yang Dicari Palestina, Solusi Dua Negara Sudah Usang

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (16/8/2020) menegaskan tidak perlu mundur dari tanah yang dicari Palestina.

Editor: M Nur Pakar
ANADOLU AGENCY/ABDÜLHAMID HO?BA?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (16/8/2020) menegaskan tidak perlu mundur dari tanah yang dicari Palestina.

Dia menyatakan kesepakatan hubungan diplomatik penuh dengan Uni Emirat Arab (UEA) membuktikan Israel untuk mencapai perdamaian dan normalisasi dengan negara-negara Arab

Israel dan UEA mengumumkan membangun hubungan diplomatik penuh dalam kesepakatan yang ditengahi AS.

Sehingga, Israel mengharuskan menghentikan rencana kontroversialnya untuk mencaplok lagi tanah Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Netanyahu menegaskan rencana aneksasi hanya ditahan sementara atas permintaan Amerika Serikat.

UEA, seperti sebagian besar Arab, telah lama menolak hubungan diplomatik resmi dengan Israel, seperti dilansir AP, Minggu (16/8/2020).

Namun, Dubai mengatakan pengakuan seharusnya hanya datang sebagai imbalan atas konsesi pembicaraan damai.

Kesepakatannya dengan Israel mematahkan prinsip yang telah lama dipegang.

Bahkan, dapat mengantarkan perjanjian dengan negara-negara Arab lainnya,

Sehingga, merusak konsensus Arab yang merupakan sumber yang penting bagi Palestina.

Turki Bakar Hubungan dengan UEA, Tetapi Mempertahankan Hubungan dengan Israel, Mengapa?

Iran Ancam Serang UEA, Buka Hubungan Diplomatik dengan Yahudi

UEA Menepis Kritikan Presiden Turki, Hubungan dengan Israel tidak Terkait Iran

"Menurut Palestina, dan banyak orang lain di dunia yang setuju dengan mereka, perdamaian tidak dapat dicapai tanpa mengakui tuntutan Palestina," kata Netanyahu.

"Kemudian, mencabut permukiman, membagi Jerusalem dan penarikan diri seperti garis 1967," kata Netanyahu dalam sebuah video.

"Tetapi, tidak lagi, konsep 'perdamaian melalui penarikan diri itu sudah usang dan telah berlalu dari dunia," ujarnya.

Palestina menginginkan Tepi Barat, Jerusalem Timur, dan Jalur Gaza untuk negara yang mereka harapkan.

Perdamaian dengan mereka sejak tahun 1990-an didasarkan pada penarikan dari tanah itu untuk memberi jalan bagi tanah air Palestina.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved