Kebakaran di Sultan Daulat
Wakil Ketua DPRK Subulussalam Minta Pemko Tambah Mobil Pemadam Kebakaran di Sultan Daulat
Dewita Karya juga menilai pentingnya penyediaan fasilitas hidran sebagai safety untuk mengatasi kebakaran di permukiman padat penduduk, fasilitas
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Dewita Karya juga menilai pentingnya penyediaan fasilitas hidran sebagai safety untuk mengatasi kebakaran di permukiman padat penduduk, fasilitas pemerintahan, dan fasilitas umum.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wakil Ketua DPRK Subulussalam, Dewita Karya Munthe, melihat langsung kebakaran menimpa puluhan jiwa di Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (17/8/2020).
Dia pun melihat betapa kesulitannya petugas pemadam kebakaran menjinakkan sijago merah yang terus membara menghanguskan bangunan rumah penduduk di sana.
Proses pemadaman tersebut karena armada pemadam kebakaran yang stanby di Kecamatan Sultan Daulat hanya satu unit.
Sementara menunggu bantuan dari Simpang Kiri membutuhkan waktu lama.
Selain itu, kata Dewita Karya proses pengisian ulang air ke tangki mobil pemadam kebakaran membutuhkan waktu hingga 15 menit sehingga memperparah kebakaran.
• Jalan dan Jembatan Mbarung Diperbaiki, Mulai Besok, Jalan dari Lawe Alas ke Babussalam Buka Tutup
• Dapat Remisi HUT RI, Dua Napi Batal Bebas Langsung Akibat Terganjal Subsider Rp 1,5 Miliar
• BREAKING NEWS - Bertambah 168 Orang Positif Corona di Aceh, Masuk Tiga Besar Nasional
Oleh karena itu, politisi Partai Amanat Nasional ini meminta pemerintah segera menganggarkan dana untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran tambahan ke Sultan Daulat.
Selain armada pemadam kebakaran, Dewita Karya juga menilai pentingnya penyediaan fasilitas hidran sebagai safety untuk mengatasi kebakaran di permukiman padat penduduk, fasilitas pemerintahan, dan fasilitas umum.
“Karena dari pengalaman beberapa kali bencana kebakaran pemadam kesulitan mencari sumber air, dengan hidran ini akan membantu proses pemadaman api,” kata Dewita Karya
Dikatakan, Kota Subulussalam kini dalam proses pengembangan dan pembangunan dengan jumlah penduduk meningkat drastis.
Seiring bertambahnya penduduk tingkat risiko bencana juga mulai meninggi sehingga perlu ada upaya antisipasi sedini mungkin.
Menurut Dewita kebakaran merupakan salah satu bencana yang rawan terjadi tanpa mengenal wilayah sehingga butuh penanganan maksimal.
Dia mencontohkan sejumlah kasus kebakaran yang terjadi dalam kurun satu tahun terakhir di Subulussalam.