Jenazah ABK Tiba di Bireuen

Syakban Diperkirakan Meninggal 27 Juli, Musnan 3 Agustus 2020, Begini Kronologinya  

Suatu hari pada hari ketiga lebaran Idul Fitri atau Minggu (02/08/2020) , Ratina Ahmad mendapat telepon dari Jakarta yang mengabari Syakban anaknya...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Peti jenazah Musna digotong masuk ke ruangan tengah rumah duka di Desa Pante Paku, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

 

SERAMBINEWS.COM-  Suatu hari pada hari ketiga lebaran Idul Fitri atau Minggu (02/08/2020) , Ratina Ahmad mendapat telepon dari Jakarta yang mengabari Syakban anaknya yang selama ini bekerja di kapal ikan meninggal dunia.

Ia diminta datang ke Jakarta, Ratina langsung melakukan koordinasi dengan keluarga lainnya dan proses selanjutnya ia hanya menunggu dan kemudian mendapat kabar Musnan juga meninggal dunia.

“Kabar yang disampaikan oleh PT di Jakarta sudah meninggal dunia dan diminta untuk menjemput,” ujar Ratina Ahmad, kepada Serambinews.com, Senin (17/08/2020). 

Ratina menceritakan, anaknya bersama Musnan berangkat secara resmi bekerja di kapal ikan, ia tidak tahu kapal ikan milik perusahaan mana pada Agustus tahun lalu, komunikasi terakhir semasih anaknya mendapat pendidikan atau training di Jakarta. Setelah komunikasi tersebut tidak ada lagi komunikasi.

Nada yang sama juga disampaikan keluarga Musnan kepada Serambinews.com, bahkan kedua keluarga tersebut pernah menerima kiriman uang sebesar Rp 4 juta dari anaknya.

“Uang pernah dikirim saat bulan puasa melalui rekening Rp 4 juta, setelah itu tidak ada komunikasi lagi,” ujar Ratina.

Kemudian informasi diperoleh, Syakban meninggal dunia pada 28 Juli 2020 lalu, sedangkan Musnan meninggal dunia, diperkirakan sekitar  3 Agustus 2020 lalu. Ratina maupun orang tua Musnan melakukan koordinasi dengan perangkat desa  dan meminta bantuan Buniyamin untuk melakukan berbagai proses bagaimana caranya agar jenazah anaknya bisa dibawa pulang ke rumah.

“Keinginan saya adalah bagaimana jenazah kedua mereka bisa dibawa pulang ke rumah,” ujarnya.

Buniyamin  selaku keluarga dan dipercayakan mengurus kedua jenazah tersebut kepada Serambinews.com usai serahterima jenazah keduanya mengatakan, ia mengurus berbagai proses pemulangan jenazah mulai dari Batam sampai ke Medan dan dibawa pulang ke Bireuen.

“Sudah 13 hari saya dalam proses tersebut serta perjalanan dari Bireuen ke Batam sampai ke Medan,” ujarnya.

Menjawab Serambinews.com menyangkut dugaan, Buniyamin mengaku berdasarkan hasil visum di Polda Kepri, keduanya memang sakit dan meninggal dunia. Informasi yang diperolehnya, Syakban duluan meninggal, kemudian Musnan sempat merawatnya, beberapa hari kemudian Musnan juga sakit dan akhirnya diketahui meninggal dunia.

Penyakit yang dialami keduanya menurut informasi yang diperolehnya adalah  sama yaitu sakit perut atau sakit lambung, muntah, lemah, bila makan tidak terasa sama sekali. Syakban saat sakit tidak sanggup jalan begitu juga Musnan.  Syakban  merupakan anak kedua dari empat bersaudara anak dari pasangan Zulkifli (almarhum) dan Ratina Ahmad, sedangkan Musnan anak  ke enam dari enam bersaudara pasangan Jailani  Sulaiman dan Kasmiati.(*)

Musnan dan Syakban Dikebumikan Satu Liang Kubur Usai Shalat Subuh, Ini Lokasinya

Update Corona Pidie, 13 Terkonfirmasi, Satu Meninggal dan Tujuh Sembuh

RSUCM Rawat Lima Pasien Reaktif Versi Rapid Test, Hasil Swab Belum Keluar

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved