Berita Aceh Tamiang
Bupati Mursil Berharap PWI Aceh Tamiang Ikut Berperan Membangun Karakter dan Ekonomi Rakyat
Bupati Aceh Tamiang Mursil mengungkapkan butuh dukungan seluruh pihak agar pembangunan dan roda perekonomian di kabupaten ini berjalan
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bupati Aceh Tamiang Mursil mengungkapkan butuh dukungan seluruh pihak agar pembangunan dan roda perekonomian di kabupaten ini berjalan.
Salah satu dukungan penting ini disebutnya datang dari pers dengan menyajikan pemberitaan berimbang dan menyejukan masyarakat.
“Kalau kritik yang sifatnya membangun silahkan, itu tugas pers,” kata Mursil ketika memenuhi undangan Balai Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tamiang, Rabu (19/8/2020).
Pertemuan dengan BW PWI ini yang pertama kali dilakukan sejak Mursil dilantik sebagai Bupati Aceh Tamiang pada 29 Desember 2017.
• Besok Listrik di Langsa Timur Dipadamkan Selama 3 Jam, Ini Gampong Kena Pemadaman
Mursil pun mengakui komunikasi dengan pengurus BW PWI Aceh Tamiang selama ini sedikit tersumbat, namun dia minta pemakluman.
“Pada tahun-tahun pertama saya lebih fokus membenahi internal, jadi maaf kalau komunikasi selama ini sedikit tersumbat,” sambungnya.
Di hadapan pengurus dan anggota PWI Aceh Tamiang, Mursil menjelaskan tanpa disadari banyak pihak, dampak pemberitaan negatif yang dilakukan tanpa konfirmasi sangat berpengaruh pada stagnannya perekonomian Aceh Tamiang.
Padahal sebagai kabupaten yang baru berusia 18 tahun, daerah ini masih dalam tahap pembangunan pondasi, baik bidang ekonomi maupun karakter masyarakatnya.
• Bertambah 3 orang, Kini Kasus Positif Covid-19 di Langsa, Total Jadi 15 Orang
“Kondisi hari ini kita kesulitan menarik investor dari daerah lain. (Mereka) sudah terlanjur takut dengan nama Aceh.
Ini tugas kita bersama, termasuk pers menyajikan berita yang bisa meyakinkan mereka untuk berinvestasi di sini,” kata dia.
Ketua BW PWI Aceh Tamiang, Syawaluddin dalam kesempatan itu mengakui akibat tersumbatnya arus komunikasi ini menimbulkan kesan ketidakharmonisan hubungan eksekutif dengan jurnalis, khususnya yang tergabung dalam BW PWI.
“Padahal sama sekali tidak ada, dan saya perhatikan teman-teman di PWI tetap menyajikan berita berimbang,” ujarnya. (*)
• Siswa SMKN 1 Peusangan Bersama Unsur Lainnya Bagi-bagi Masker