Halaman Mapolres Disulap Menjadi Lahan Pertanian

Peralihan fungsi ini bukan sekadar menjadikan lahan yang diperkiran seluas setengah hektare ini bermanfaat, tapi juga memberi keindahan

Editor: hasyim
SERAMBI/RAHMAD WIGUNA
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta meninjau dan memberi makan ikan, Selasa (18/8/2020. Selain membudidaya ribuan ekor ikan, halaman belakang mopolres setempat juga dimanfaatkan untuk menanam sayuran, kambing dan bebek untuk ketahanan pangan. 

* Wujudkan Ketahanan Pangan di Tamiang

Tanaman semak yang selama ini menghiasi halaman belakang Mapolres Aceh Tamiang sudah berganti dengan tanaman produktif. Di sudut lainnya, lahan yang cukup lama “tertidur” ini diisi dengan kandang kambing dan bebek.

Peralihan fungsi ini bukan sekadar menjadikan lahan yang diperkiran seluas setengah hektare ini bermanfaat, tapi juga memberi keindahan. Barisan tanaman jagung yang berdampingan dengan rerimbunan tanaman ubi ini telah menciptakan view tersendiri di komplek perkantoran korp Bhayangkara itu.

“Sisa lahan yang masih kosong nantinya akan ditanami juga dengan tanaman lainnya. Nanti ditentukan jenis tanaman apa yang tepat,”  ungkap Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta Irwan kepada Serambi, Selasa (18/8/2020).

Ari menjelaskan, budidaya tanaman itu merupakan sikap Polri dalam mewujudkan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Makanya selain mengelola tanaman, pihaknya juga mulai merintis peternakan berupa kambing dan bebek.

Pengelolaan dua jenis hewan ternak ini pun dilakukan maksimal dengan dukungan kandang panggung, sementara 100 ekor bebek dipelihara dalam kandang yang memiliki kolam. Perkembangan cukup baik juga diperlihatkan peternakan ikan yang dikelola dalam kolam terpal. Tiga jenis ikan, masing-masing lele dan mujahir sebanyak 1.500 ekor dan gurami 1.000 ekor diprediksi siap panen dalam waktu dekat.

Ari menekankan manfaat hasil budidaya peternakan dan pertanian ini akan disalurkan kepada masyarakat. Terlepas dari itu, dia berharap seluruh masyarakat juga mulai memanfaatkan lahan kosong di perkarangan rumah untuk bercocok tanam ataupun peternakan. “Minimal ke depannya kalau sekadar cabai atau pun sayur-mayur tidak perlu lagi beli ke pasar. Tinggal petik dari halaman rumah,” tukas AKBP Ari Lasta Irawan.(mad)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved