Berita Langsa
Ibu-ibu Tani Desa Matang Ara Jawa Atam Diajarkan Pasarkan Hasil Pertanian Secara Digital
Menurut Dosen ini, ide pengabdian masyarakat tentang digital marketing ini bermula karena keprihatinan terhadap sulitnya pemasaran produk pertanian.
Penulis: Zubir | Editor: Nur Nihayati
Menurut Dosen ini, ide pengabdian masyarakat tentang digital marketing ini bermula karena keprihatinan terhadap sulitnya pemasaran produk pertanian.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, memberikan pelatihan pemasaran hasil pertanian secara (marketing digital) kepada ibu-ibu petani di Desa Matang Ara Jawa, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang
Ketua Tim Dosen, Ir. Hanisah, M.P, dan anggota Murdhiani, STP., M.P, dan Maria Heviyanti, S.P, MSc, kepada Serambinews.com, Kamis (20/08/2020) menyampaikan, dalam pelatihan ini juga ikut melibatkan atau dibantu oleh para mahasiswa Fakuktas Pertanian.
Pelatihan pemasaran hasil pertanian secara digital kepada ibu-ibu petani di Desa Matang Ara Jawa ini, merupakan kegiatan pengabdian masyarakat ini disponsori oleh Dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Unsam (DPRM Unsam).
Ir Hasinah mejelaskan, pelatihan digital marketing ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan pelatihan penggunaan berbagai alternative pemasaran secara digital, dibuka oleh Datok Desa Matang Ara Jawa, Dedi Irawan.
Seperti penggunaan aplikasi whatsapp, media social (seperti Instagram, facebook, dan website), youtube, dan melalui market places (online shopping platform).
• Update Corona di Aceh Hari Rabu 19 Agustus, Terkonfirmasi Positif 63 Orang, Korban Meninggal Nihil
• Di Aceh Besar, Hanya Dua Kecamatan Bebas Corona, Ini Penjelasan Jubir Covid-19
• Sehat dari Covid-19 Capai 95 Orang, Tertinggi Sembuh dari Aceh Besar
Sesi pertama pelatihan, para peserta pelatihan diajarkan cara membuat/mendaftarkan alamat email masing-masing, juga dibantu bergabung di berapa media sosial untuk memudahkan mereka dalam melakukan penjualan.
Kemudian kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan mengajarkan cara membuat video penjualan dan cara mengupload melalui channel youtube.
Setiap kegiatan diarahkan lansung oleh tim pengabdian.
Menurut Dosen ini, ide pengabdian masyarakat tentang digital marketing ini bermula karena keprihatinan terhadap sulitnya pemasaran produk pertanian.
Dan rendahnya tingkat penjualan selama terjadinya pandemic covid 19 dengan pembatasan social (social distancing) yang dilakukan.
Hal ini menyebabkan konsumen khawatir untuk berbelanja di pasar tradisional, sehingga petani harus mencari cara agar hasil pertaniannya dapat terjual sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu juga Selama masa social distancing, konsumen lebih memilih menggunakan ponsel pintar.
Melalui jemari mereka dapat melakukan transaksi secara digital.
Pelatihan diberikan kepada masayarakat ini diharapkan nantinya masyarakat dapat melakukan penjualan secara digital.
Masyarakat tani dapat memasarkan hasil pertanian baik dalam bentuk bahan mentah maupun bahan olahan, melalui berbagai aplikasi yang telah diajarkan.
Seperti aplikasi WhatsApp maupun penggunaan media sosial dan yakni Facebook, instagram, dan website).
Hal ini diharapkan nantinya dapat menambah pendapatan ibu-ibu di Desa Matang Ara Jawa.
Selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung, sangat terlihat antusiasme para peserta terkait penjualan secara daring (digital marketing).
"Para peserta sadar betul akan pengaruh media sosial saat ini dalam dunia marketing," ujarnya.
Menurut mereka, timpal Ir. Hanisah, melalui kegiatan pengabdian ini mereka dapat bertanya dengan puas terkait penjualan secara digital dengan memanfaatkan berbagai alternative pemasaran digital. (*)