Luar Negeri

Penduduk Kampung Terpencil di Nepal Sembah Penyu Bercangkang Emas, Dianggap Jelmaan Dewa

Hewan bertempurung itu diyakini sebagai reinkarnasi Dewa yang terlahir lahir dengan cangkang emas.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Pen News/Dev Narayan Mandal
Penyu atau kura-kura bercangkang emas 

Tuan Devkota, dari Asosiasi Toksinologi Nepal juga menambahkan bahwa itu adalah pertama kalinya ia bertemu dengan penyu berwarna emas tersebut.

"Ini adalah pertemuan pertama saya dengan warna penyu yang tidak biasa ini.

"Ini adalah rekor leucisme kromatik pertama di Nepal pada penyu ini, Lissemys punctata andersoni, dan hanya yang kelima dalam spesies di seluruh dunia.

"Ini adalah satu penemuan yang tidak biasa!," ujarnya lagi kepada Dailystar.co.uk seperti dikutip Serambinews.com.

Gadis Usia 16 Tahun Diduga Bunuh Diri, Tinggalkan Surat 18 Halaman untuk PM India, Ini Isinya

Setelah didokumentasikan, penyu itu dilepaskan ke alam liar, meski sulit bertahan hidup.

Hal ini terpaksa dilakukan untuk mencegah perdagangan hewan terhadap penyu tersebut.

"Penyimpangan warna sangat jarang terjadi karena individu yang terkena dampak mungkin dirugikan di lingkungannya," jelas Devkota.

"Misalnya, kura-kura itu akan normal jauh lebih baik dalam berkamuflase di lingkungan keruh, kehijauan, dan berair yang sering dikunjungi spesies.

"Kondisi yang didorong secara genetik seperti chromatic leucism akan terkena tekanan selektif negatif yang intens di alam.

"Tapi hewan langka dan berbeda seperti itu sangat dihargai dalam perdagangan hewan peliharaan," tutupnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved