Pengurusan Jenazah Tak Ikut Prokes

Seorang warga Aceh Barat yang meninggal di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) dikebumikan di Nagan Raya tanpa mengikuti

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI
Irsadi Aristora, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Barat 

* Hasil PCR Terlambat Keluar

SUKA MAKMUE - Seorang warga Aceh Barat yang meninggal di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) dikebumikan di Nagan Raya tanpa mengikuti  protokol kesehatan. Pasalnya, hasil uji swab baru keluar setelah almarhum dikebumikan. Tim Gugus Tugas Pemkab Nagan Raya saat ini sedang menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait setelah keluar hasil uji swab positif.

Informasi diperoleh Serambi, Kamis (20/8/2020), pria tersebut berasal dari sebuah desa di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Selama beberapa hari terakhir dia dirawat di RSUZA Banda Aceh akibat menderita penyakit jantung. Namun, pada Rabu (19/8/2020) yang bersangkutan meninggal dunia.  Namun, lantaran almarhum berasal dari Beutong, Nagan Raya, keluarganya pun membawa ke sana untuk dimakamkan.

Sebelumnya hasil rapid test di RSUZA dinyatakan negatif atau tidak reaktif. Itu sebab keluarga mengurus jenazah seperti halnya pengurusan jenazah pada umumnya tanpa mengikuti protokol kesehatan. Namun, pada Kamis (20/8/2020) keluar hasil swab yang menyebutkan almarhum positif Covid-19. Spontan saja kasus  menjadi heboh di kalangan masyarakat Beutong.

Tim Gugus Tugas Pemkab Nagan Raya, Muspika, dan Puskesmas Beutong langsung memastikan laporan tersebut termasuk menemui pihak keluarga.

Irsadi., Irsadi yang dikonfirmasi Serambi, Kamis (20/8/2020), mengakui ada seorang warga Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, dikebumikan di sebuah desa di Kecamatan Beutong, Nagan Raya. "Kami peroleh laporan dari Dinkes bahwa pasien yang meninggal dunia positif Covid-19," kata Irsadi. Dia menyebut laporan diterimanya pada Kamis.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan gugus tugas di Nagan Raya terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pelacakan orang-orang yang pernah kontak dengan jenazah.

Kepala Puskesmas Beutong, Nagan Raya, Yusnidar yang dikonfirmasi Serambi mengatakan, dirinya belum bisa memberikan keterangan. Yang diketahuinya, kata dia, hasil rapid test sebelumnya di RSUDZA dinyatakan tidak reaktif.   

"Bila laporan benar positif, maka tentu akan dilakukan pelacakan dan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak,” katanya.

Tiga tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Padang Panjang, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, hingga Kamis (20/8/2020), masih menjalani isolasi di Rumah Sehat Covid-19. Pengisolasian dilakukan karena petugas tersebut mengalami kontak dengan seorang pasien reaktif yang kemudian meninggal dunia.

Isolasi atau karantina dilakukan sejak Senin lalu. “Ada tiga petugas kesehatan dari Puskesmas kita yang menjalani isolasi,” kata Plt Kepala Puskesmas Padang Pajang, Ahis Sulfafmi SKM kepada Serambi, Kamis (10/8/2020).

Menurutnya, petugas medis tersebut pernah mengalami kontak dengan pasien reaktif, yang kemudian ketika dirujuk ke RSUD Sultan Iskandar Muda meninggal dunia pada  Senin dini hari.

Koordinator Dokter Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Nagan Raya, dr Edi Hidayat SpPD mengakui di rumah sehat saat ini ada tiga petugas medis menjalani isolasi. “Ada 3 orang,” katanya.(riz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved