Otomotif
Perusahaan Mobil Listrik China NIO Bidik Pasar Eropa Mulai 2021
Perusahaan mobil listrik China NIO berencana mulai berekspansi ke pasar Barat pada 2021. Kemungkinan mengekspor layanan pergantian baterai yang dapat
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Perusahaan mobil listrik China NIO berencana mulai berekspansi ke pasar Barat
pada 2021.
Kemungkinan mengekspor layanan pergantian baterai yang dapat membantunya bersaing dengan Tesla, kata bos NIO.
NIO, yang didirikan pada 2014, menolak rencana asing karena pandemi virus Corona, kata William Li kepada
wartawan.
Dia mengatakan perusahaan sedang mempelajari pasar mana untuk memulai dan bagaimana menyusun operasinya.
"Mudah-mudahan, pada paruh kedua tahun depan, kami dapat memulai beberapa eksplorasi kecil di negara-negara dimana EV populer," kata Li.
"Kami ingin memulai dengan negara-negara Eropa." tambahnya, seperti dilansir PTI, Jumat (21/8/2020).
• Produsen Mobil Listrik China, Kandi Technologies Group Bidik Pasar Amerika Utara
• Tata Motors India Ujicoba Hatchback Tiago Bermesin Turbo Lebih Canggih
• KTM Segera Menambah Sepeda Motor Penjelajah Baru di India, Model 250 Adventure yang Terjangkau
NIO Inc adalah merek China dengan harga premium paling terkemuka di industri kendaraan listrik yang ramai dengan puluhan pesaing,
Termasuk perusahaan rintisan, pembuat mobil milik negara, dan usaha patungan dengan mitra asing.
Partai Komunis yang berkuasa telah mempromosikan listrik dengan subsidi miliaran dolar AS.
Menjadikan China pasar EV terbesar, menyumbang sekitar setengah dari penjualan global.
Subsidi akan berakhir, tetapi telah diperpanjang hingga 2022 untuk membantu produsen mengatasi pandemi.
NIO, yang investor awalnya termasuk raksasa teknologi China Tencent, Baidu dan Lenovo, telah berjuang secara
finansial.
Tetapi Li mengatakan perusahaan lebih stabil karena penjualan meningkat.
Perusahaan sempat kehilangan 164 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun pada kuartal yang berakhir pada Juni 2020.
Tetapi mengatakan penjualan dua model SUV, dengan harga hingga 53.000 dolar AS atau sekiar Rp 781 juta naik