Luar Negeri

UEA Punya Misi Terselubung Buka Hubungan dengan Israel, Permudah Pembelian Persenjataan Canggih AS

Uni Emirat Arab (UEA) ternyata memiliki misi terselubung membuka hubungan dengan negara Zionis. Tidak perlu menunggu lama, seusai kesepakatan

Editor: M Nur Pakar
zoom-inlihat foto UEA Punya Misi Terselubung Buka Hubungan dengan Israel, Permudah Pembelian Persenjataan Canggih AS
Foto: Youtube
Jet siluman canggih, F35C dan drone MQ-9 buatan AS

Menjual jet tempur UEA yang harganya 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun per pesawat cocok dengan pola itu.

"Mereka pasti punya uang untuk membayarnya," kata Trump tentang Emirates yang kaya minyak.

Netanyahu berulang kali dengan keras membantah ada hubungan antara kesepakatan senjata dengan membuka hubungan.

Hal itu disambut dengan kritikan keras di Israel.

Terutama di tengah tuduhan dia melewati Departemen Pertahanan Israel menyetujui penjualan kapal selam canggih Jerman di masa lalu ke Mesir .

Kritikus menuduh Netanyahu berbohong atas elemen kunci yang diyakini mencapai kesepakatan untuk UEA.

Menteri Pertahanan dan mitra Netanyahu, mantan panglima militer Benny Gantz, mengatakan tidak mengetahui kesepakatan UEA sampai menit terakhir.

Sejulah kelompok oposisi di Israel juga telah menyerukan penyelidikan atas kesepakatan dengan UEA.

Sebagai aturan, Israel menentang penjualan F-35 dan senjata canggih lainnya ke negara mana pun di Timur Tengah untuk mempertahankan apa yang disebutnya "keunggulan militer kualitatif".

Itu termasuk Mesir dan Jordania, dua negara Arab lainnya yang saat ini memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal itu mengingat banyaknya perang yang telah dilancarkannya sejak negara itu didirikan pada tahun 1948.

Israel juga khawatir akan memicu perlombaan senjata canggih regional.

"Israel tidak boleh lupa, bahkan untuk sepersekian detik, bahwa setiap penyok dalam kekuatannya dapat menyebabkan permadani keluar dari bawah kakinya dalam jangka panjang," tulis Amos Gilead.

Dia direktur Institut Kebijakan dan Strategi di Pusat Interdisipliner Herzliya, Israel.

"Niat berubah-ubah dan rentan terhadap perubahan yang cepat," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved