Luar Negeri
Kisah Pemakaman Pria yang Hidup Sebatang Kara dan Jadi Korban Terjatuh dari Lantai 17 Apartemen
Seorang pria yang tinggal sebatang kara meninggal dunia setelah insiden terjatuh dari lantai 17 gedung. Mayatnya pun diurus oleh satu sahabatnya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Malang tidak berbau dan itu adalah surat takdir, lalu seorang pria menemui ajalnya.
Ia tewas akibat terjatuh dari lantai 17 di sebuah apartemen murah di Batu Muda di Kuala Lumpur, beberapa hari lalu.
Lewat sebuah postingan di halaman Facebook Muhammad Rafieudin Zainal Rasid, pria berusia 51 tahun itu meninggal dunia saat melakukan pekerjaan terkait layanan pendingin ruangan.
Melansir dari Mstar, Sabtu (22/8/2020) almarhum dikatakan sedang melakukan servis di salah satu unit di lantai tersebut sebelum terpeleset dan jatuh ke tanah dan langsung meninggal di tempat kejadian.
“Jenazahnya dibawa polisi ke Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) untuk diotopsi,” ujarnya dalam unggahan Facebook, Selasa (18/8/2020).
• BREAKING NEWS - Hari Ini Positif Corona Tambah 70 Kasus, Aceh Kembali Masuk 10 Besar Nasional

Muhammad Rafieudin, yang juga Ketua Pelaksana Pasukan Pengelola Pemakaman Malaysia (SPJ Malaysia), mengatakan almarhum juga disebut-sebut tidak memiliki ahli waris.
Ia sudah tinggal sebatang kara selama lebih dari 30 tahun sejak berpisah dengan mantan istrinya.
Beliau yang lebih dikenal dengan Ustaz Rafie, mengatakan bahwa almarhum punya teman yang datang untuk membantu menguruskn proses pengebumiannya.
“Untung almarhum punya teman yang menganggap dirinya ayah angkat yang selalu peduli padanya.
"Teman almarhum yang bekerja keras untuk memastikan bahwa proses pengurusan jenazah hingga pemakaman diselesaikan dengan baik meskipun tidak ada hubungan darah di antara mereka," tambahnya.

Menurut Ustaz Rafie, teman dari almarhum itu bekerja sebagai wiraswasta teknisi listrik, namun penghasilannya terpengaruh karena sulitnya mendapatkan pekerjaan akibat adanya pandemi Covid-19.
• Semua Sekolah di Johan Pahlawan Aceh Barat Ditutup, Setelah Satu Petugas Medis Terpapar Corona
Situasi tersebut membuat teman-teman almarhum tidak dapat menyediakan pembayaran sebesar RM2.500 atau sekitar Rp.8.836.500 seperti yang diminta oleh pihak pengurusan jenazah swasta.
“Kami menawarkan layanan gratis dan biaya pemakaman juga akan ditanggung oleh SPJ Malaysia karena almarhum bukan tanggung jawab temannya.
“Namun teman almarhum juga mau membayar sedikit biaya pemakaman karena merasa itu tanggung jawabnya kepada almarhum yang dianggap sebagai ayah angkatnya. Subhanallah,” tuturnya.

Ustaz Rafie menambahkan, sahabat almarhum berhasil mendapatkan bantuan dengan cara meminjam dari teman-temannya untuk menutupi biaya pemakaman, seperti kain kafan dan sebagainya.
• Pengprov Squash Aceh Kirim Surat Ke Dispora Aceh, Dukung Cabor Squash Dipertandingkan di POPNAS 2021
“Allahu akbar. Ini adalah bukti kesetiaan seorang sahabat sejati. Bersedia mengorbankan apapun demi sahabat tercinta.
“Semoga Allah SWT memberkati pengorbanan sahabatnya dan semoga almarhum ditempatkan diantara orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Amin,” tandasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)