Luar Negeri

Dampak Lockdown Mengerikan, 13 Orang Tewas Terinjak-injak di Peru, Polisi Gerebek Tempat Disko

Insiden mengerikan terjadi di sebuah tempat disko di Lima Ibu Kota Peru pada Sabtu (22/8/2020) malam.

Editor: M Nur Pakar
PeruNews
Polisi menjaga tempat disko yang dibuka saat lockdown masih diberlakukan di Lima, Peru, Sabtu (22/8/2020) malam. 

SERAMBINEWS.COM, LIMA - Insiden mengerikan terjadi di sebuah tempat disko di Lima Ibu Kota Peru pada Sabtu (22/8/2020) malam.

Dilaporkan, sebanyak 13 orang tewas terinjak-injak saat berusaha menghindari serbuan polisi.

Tindakan polisi  untuk menegakkan pemberlakuan lockdown.

Untuk mencegah penyebaran pandemi virus Corona, kata para pejabat Minggu (23/8/2020).

Penyerbuan polisi terjadi di Disko Thomas di Lima.

Sekitar 120 orang berkumpul untuk pesta pada Sabtu (22/8/2020) malam, kata Kementerian Dalam Negeri.

Dikatakan, orang-orang mencoba melarikan diri melalui pintu tunggal.

Tetapi, saling menginjak-injak satu sama lain di ruang tertutup, menurut pihak berwenang.

Setidaknya 13 orang tewas dalam kecelakaan di Peru setelah mencoba melarikan diri dari polisi yang menggerebek klub malam.

Mereka dinilai telah melanggar lockdown dan protokol kesehatan virus Corona, kata polisi.

Polisi menangkap pengunjung tempat disko yang mencoba melarikan diri di Lima, Peru, Sabtu (22/8/2020) malam.
Polisi menangkap pengunjung tempat disko yang mencoba melarikan diri di Lima, Peru, Sabtu (22/8/2020) malam. (PeruNews)

Insiden memilukan itu terjadi ketika orang yang bersuka ria mencoba meninggalkan Klub Thomas Restobar di Distrik Los Olivos, Lima.

Pelaku Pertanian Aceh Dapat Penghargaan dari Menteri Pertanian, Ini yang Sedang Dikembangkannya

Satu Dokter RSUD Cut Nyak Dhien Terpapar Covid-19, Petugas Swab Kosong di Aceh Barat

HMI Minta Plt Gubenur Aceh Terbitkan Regulasi Pemasangan Stiker di Semua Mobil Dinas Pemerintah

Kementerian dalam negeri mengatakan enam orang terluka, termasuk tiga petugas polisi dan 23 orang ditahan.

Peru memberlakukan jam malam malam sejak Maret 2020.

Dan mulai Agustus 2020 ini memberlakukan kembali larangan pertemuan besar.

Negara Amerika Latin tersebut telah mencatat lebih dari 576.000 kasus kasus virus Corona dan lebih dari 27.000 kematian.

Menteri Dalam Negeri Peru, Rosario Sasieta mengatakan pengunjung pesta mencoba melarikan diri melalui pintu keluar tunggal.

Sehingga, saling menginjak-injak dan terjebak di tangga, katanya, seperti dilansir BBCNews, Minggu (23/8/2020).

Kementerian mengatakan polisi tidak menggunakan senjata atau gas air mata selama operasi itu,

Tetapi hal ini dibantah oleh satu penduduk setempat yang mengatakan kepada radio RPP.

"Tampaknya polisi masuk dan melemparkan tabung gas air mata ke arah mereka," katanya.

Rosario langsung mengutuk penyelenggara pesta disko itu.

"Ini seharusnya tidak terjadi."

"Kami berada dalam pandemi dan darurat kesehatan."

"Saya menyerukan hukuman semaksimal mungkin bagi pemilik klub malam," katanya kepada RPP.

Peru memberlakukan salah satu penguncian paling awal dan ketat di Amerika Latin.

Hal itu untuk menghentikan penyebaran virus Corona, tetapi kasusnya terus meningkat dengan cepat.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved