Update Corona di Abdya
Abdya Kembali PBM Tatap Muka, Sekolah tak Ketat Terapkan Prokes Harus Tutup Sementara
Namun, pelaksanaan PBM tatap muka yang diterapkan di Kabupaten Abdya, mulai Senin khusus jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Namun, pelaksanaan PBM tatap muka yang diterapkan di Kabupaten Abdya, mulai Senin khusus jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Proses belajar mengajar (PBM) tatap muka tahun ajaran 2020-2021 untuk SMP/sederajat dan SMA/sederajat di Kabupaten Aceh Barat Daya, resmi dimulai Senin (24/8/2020), hari ini.
Kabupaten Abdya masuk daftar zona orange untuk zonasi risiko daerah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), melaksanakan pembelajaran tatap muka berdasarkan instruksi Bupati Abdya.
Instruksi itu Nomor 4231/940/2020 tanggal 22 Agustus 2020.
Instruksi diteken Bupati Akmal Ibrahim, dikeluarkan setelah berakhir Instruksi Nomor 423/872/2020 tanggal 7 Agustus tentang perpanjangan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di rumah jenjang pendidikan PAUD, TK, SD/MI dan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Namun, pelaksanaan PBM tatap muka yang diterapkan di Kabupaten Abdya, mulai Senin khusus jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
• Aceh Tamiang Matangkan Konsep Belajar di Masjid, Misinya Bikin Adem
• Lagi, Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Banda Aceh Meninggal, Ini Kata Kadinkes Kota Banda Aceh
• Melirik Kehidupan Pemeran Yusniar Pada Serial Empang Breuh di Tengah Pandemi Covid-19
Sedangkan jenjang pendidikan PAUD, TK dan SD/MI masih tetap Belajar Dari Rumah (BDR) hingga ada hasil evaluasi selanjutnya.
Instruksi Bupati Abdya itu tujukan kepada Kepala Disdikbud, Kepala Kankemenag, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Para Kepala SMA/SMK dan MA serta Para Kepala SMP dan MTs se-Kabupaten Abdya.
Isinya antara lain wajib memastikan seluruh satuan pendidikan mengisi daftar periksa pada laman Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Education Management Information Syetem (EMIS) Kementerian Agama.
Menentukan kesiapan satuan pendidikan guna melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Melaksanakan pengawasan terhadap satuan pendidikan yang belum memenuhi semua daftar periksa atau satuan pendidikan sudah memenuhi daftar periksa.
Namun, kepala kesatuan pendidikan menyatakan belum siap, maka tidak dibolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Bupati Akmal Ibrahim dalam instruksinya menekan bagi sekolah yang tidak ketat menerapkan protokol kesehatan dan tidak membudayakan pola hidup bersih dan sehat akan dilakukan penutupan sementara sampai evaluasi berikutnya.
Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman atau tingkat risiko daerah Kabupaten Abdya berubah, maka akan ditinjau ulang kembali instruksi selanjutnya untuk penutupan PBM tatap muka di satuan pendidikan dan melakukan Belajar Dari Rumah (BDR).
Tinjau Sekolah
Kepala Disdikbud Abdya, H Jauhari SPd, meninjau sejumlah SMP yang mulai menerapkan pembelajaran tatap muka, Senin (24/8/2020) pagi tadi. Salah satu sekolah yang ditinjau adalah di SMPN 1 Blangpidie.
Jauhari sempat memberikan arahan kepada seluruh siswa dan para guru setempat. Ditekankan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan agar semua sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk ruang kelas karena wastafel sudah tersedia di sekolah.
Dewan guru juga melakukan hal serupa, termasuk siswa harus diperiksa suhu tubuh saat masuk pintu gerbang sekolah.
Dalam pelaksanaan PBM tatap muka tetap menjaga jarak, maka jumlah siswa satu kelas maksimal 18 orang sehingga siswa satu lokal dibagi dua kelompok atau bagian. PMB dilaksanakan dengan cara sif dan bergiliran.
Kepala SMPN 1 Blangpidie, Muhammad Wahyu SPd melaporkan bahwa sekolah yang dipimpimnya dengan jumlah 593 orang kelas I,II dan III, siap mengikuti pembelajaran tatap muka degan prokes yang ketat.
Pembelajaran tatap muka dengan cara sif dan bergiliran.
Misalnya, kelas I dibagi dua kelompok, maka kelompok pertama hari Senin mengikuti PMB tatap muka, dan siswa kelompok dua belajar dari rumah (BDR) dan kepada mereka diberikan LKS (lembaran kerja siswa).
Hari selasa, giliran siswa kelompok pertama yang BDR dan kelompok dua mengikuti PBM tatap muka, seturusnya sampai kondisi memungkinkan. (*)