Berita Banda Aceh

Organda Aceh: Angkutan Umum Lebih Berhak Atas BBM Bersubsidi, Tapi Kami tak Dilibatkan

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organda Aceh, Ramli SE, mengungkapkan dukungan pihaknya terhadap kebijakan yang diambil Pemerintah Aceh, terhadap...

Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Salah satu mobil yang memakai BBM Subsidi ditempel stiker. 

 

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organda Aceh, Ramli SE, mengungkapkan dukungan pihaknya terhadap kebijakan yang diambil Pemerintah Aceh, terhadap pemasangan stiker BBM Bersubsidi terhadap kendaraan roda empat yang layak menerimanya.

Namun, halyang  juga disayangkan dari Pemerintah Aceh bersama instansi terkaitnya, dari pihak Organda Aceh, sebagai organisasi dan wadah berkumpulnya angkutan umum pelat kuning tidak dilibatkan sama sekali.

Ketua DPD Organda Aceh ini pun mengungkapkan bahwa pelat-pelat kuning atau angkutan umum lah yang paling berhak dan sangat layak menerima minyak subsidi itu.

Namun, faktanya minyak subsidi tersebut banyak didapatkan oleh mobil-mobil pribadi dan sebagian kecilnya didapat angkutan umum yang seyogyanya lebih membutuhkan.

“Harusnya minyak subsidi itu diprioritaskan untuk angkutan umum.

Tapi, dalam hal ini dari awal kebijakan itu diputuskan kami tidak dilibatkan. Bahkan koordinasi tidak ada sama sekali dengan Organda sebagai wadah dan organisasinya angkutan umum di Aceh,” pungkas Ramli kepada Serambinews.com, Senin (24/8/2020).

Sementara itu Ketua DPC Organda Banda Aceh, Zufri menambahkan bahwa alasan angkutan umum lebih layak, karena dalam kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi seperti saat ini, penumpang dan omset dari semua angkutan umum yang ada di Aceh, bahkan di Indonesia sangat sepi dan turun drastis.

Harusnya kalau ada kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan angkutan umum darat, seperti ini, tegas Zufri, pemerintah itu harusnya melibatkan Organda sebagai organisasi dan wadah angkutan umum. Hal dimaksud, terang Ketua DPC Organda Banda Aceh ini, untuk meminimalisir terjadi gesekan-gesekan dan miskomunikasi di lapangan.(*)

Kisah Inspiratif, Penjual Somai di Aceh Timur Daftar Haji Gunakan Uang Receh

22 Daerah Miliki Ruang Pienere, Pemerintah Aceh Yakin Mampu Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

Oknum Dokter di Langsa Ditangkap Polisi, Kantongi 1 Paket Sabu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved