Luar Negeri
Dokter Jerman Sebut Pemimpin Oposisi Rusia Terbukti Diracun, Kremlin Membantah
Dokter Rumah Sakit Charité Jerman yang merawat pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mengkonfirmasi kritikus vokal Vladimir Putin itu terbukti
Dia beralasan hal itu bisa saja dipicu oleh berbagai sebab, dan menentukan salah satunya harus didahulukan.
“Jika suatu zat ditemukan, dan jika dipastikan beracun, maka akan ada alasan untuk dilakukan penyelidikan,” kata Peskov.
Navalny, seorang politisi dan penyelidik korupsi yang merupakan salah satu pengkritik paling keras Putin, jatuh sakit dalam penerbangan kembali ke Moskow dari Siberia.
Dia dibawa ke rumah sakit di kota Omsk, Siberia setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
Selama akhir pekan dia dipindahkan ke rumah sakit Charité di Berlin.
Dimana dokter pada Senin (24/8/2020) mengatakan telah menemukan indikasi penghambat kolinesterase dalam sistemnya.
Penghambat kolinesterase bekerja dengan memblokir pemecahan bahan kimia utama dalam tubuh, asetkolin, yang mentransmisikan sinyal antar sel saraf. Navalny dirawat dengan atropin.
Istri Navalny, Yulia Navalnaya, setiap hari mengunjungi suaminya dan tidak memberikan komentar kepada wartawan saat dia tiba Selasa (25/8/2020).
Kanselir Angela Merkel secara pribadi menawarkan bantuan Jerman dalam merawat Navalny dan telah menyerukan penyelidikan penuh Rusia.
Kementerian Luar Negeri Prancis menggemakan sentimennya dengan mengatakan pihak berwenang Rusia harus melakukan penyelidikan yang cepat dan transparan.
Aerhadap apa yang disebutnya sebagai tindakan kriminal yang dilakukan terhadap kehidupan politikus Rusia itu.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun, yang mengunjungi Rusia pada Selasa (25/8/2020) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Bieugun menyatakan keprihatinan yang mendalam" tentang kondisi Navalny dan dampak laporan keracunannya pada masyarakat sipil Rusia," menurut tweet oleh Rebecca. Ross, juru bicara Kedutaan Besar AS di Moskow.
Charité mengatakan Navalny telah menjalani pemeriksaan ekstensif oleh tim dokter.
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, Selasa (25/8/2020) Selasa mengatakan keengganan pemerintah untuk melakukan penyelidikan sudah diperkirakan.