Luar Negeri

Dokter Jerman Sebut Pemimpin Oposisi Rusia Terbukti Diracun, Kremlin Membantah

Dokter Rumah Sakit Charité Jerman yang merawat pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mengkonfirmasi kritikus vokal Vladimir Putin itu terbukti

Editor: M Nur Pakar
Petugas polisi menjaga Rumah Sakit Charite, Berlin, Jerman, tempat pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny dirawat pada Senin (24/8/2020).
AFP/Odd ANDERSEN 

“Jelas bahwa kejahatan tidak akan diinvestigasi dengan baik dan pelakunya ditemukan, namun, kami semua tahu betul siapa itu, ”tweet Yarmysh.

Para ahli telah memperingatkan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.

“Racun penghambat kolinesterase dapat diberikan dengan berbagai cara, diangkut dalam berbagai bentuk, dan sangat manjur,” kata Dr. Richard Parsons, dosen senior toksikologi biokimia di King's College London.

“Inilah mengapa disukai untuk metode meracuni orang," katanya.

Dr. Thomas Hartung, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Maryland, AS mengatakan zat tersebut mudah dideteksi.

Bahkan selama berhari-hari dan berminggu-minggu setelah keracunan, dan akan segera dikettahui zat mana yang digunakan, ujarnya.

"Agen saraf Novichok, yang digunakan dalam keracunan agen ganda Rusia Skripal tahun 2018 di Inggris, juga termasuk dalam kategori zat ini," katanya.

"Saya katakan pada saat itu , Rusia bisa saja meninggalkan kartu nama di TKP, karena substansi dapat dilacak dengan sangat jelas," tutupnya.

Sebelumnya, pesawat melakukan pendaratan darurat di kota Omsk Siberia dan Navalny dilarikan ke rumah sakit di sana.

Dia mengalami koma dan ditempatkan di ventilator unit perawatan intensif rumah sakit.

Istri Navalny menuntut agar diterbangkan ke Eropa untuk perawatan.

Tetapi dokter Rusia mengatakan kondisinya tidak memungkinkan.

Satu tim medis Jerman diizinkan untuk menilai kondisi Navalny pada Kamis (20/8/2020) sore.

Memberikan persetujuan tegas mereka bahwa dia cukup stabil untuk terbang.

Dokter Rusia memberikan persetujuan pada hari berikutnya.

Navalny diterbangkan ke Jerman pada Sabtu (22/8/2020).

Ambulans udara diselenggarakan oleh Cinema for Peace yang berbasis di Berlin atas permintaan Petr Verzilov.

Anggota Pussy Riot yang dievakuasi dengan cara yang mirip dengan Jerman pada tahun 2018 setelah dia diracun secara misterius.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved