Berita Abdya
PDAM Gunoeng Kila Ajukan Tambahan Modal Rp 15 M untuk 5 Tahun ke Depan, Segini Pendapatan Pertahun
"Nanti dana ini untuk penambahan keberlangsungan 5 tahun ke depan, karena anggaran Rp 10 miliar lalu itu kini hanya tersisa Rp 500 juta lagi," ujarnya
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Saifullah
Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Perusahaan Daerah Air Minum Gunoeng Kila (PDAM GK) Aceh Barat Daya (Abdya) mengajukan penambahan modal sebesar Rp 15 miliar.
Direktur PDAM GK, Rosi Padedi SST mengatakan, penambahan modal sebesar Rp 15 miliar itu, untuk optimalisasi jaringan dan pemasangan pipa di sejumlah kecamatan.
"Iya, penambahan penyertaan modal ini sudah kita ajukan kepada DPRK Abdya sebesar Rp 15 miliar," ujar Direktur PDAM GK, Rosi Padedi SST kepada Serambinews.com, Selasa (25/8/2020).
Anggaran sebesar Rp 15 miliar itu, sebutnya, diperuntukkan untuk kebutuhan operasional dan penambahan jaringan selama lima tahun ke depan.
"Nanti dana ini untuk penambahan keberlangsungan lima tahun ke depan, karena anggaran Rp 10 miliar lalu itu, kini hanya tersisa Rp 500 juta lagi," sebutnya.
• Update Corona Hari Ini, Bertambah Delapan Warga Lhokseumawe Terpapar Covid-19
• Presiden Resmikan Jalan Tol Indrapuri-Blangbintang, Ruas Sigli-Banda Aceh Tuntas Desember 2021
• Tanpa Kita Sadari, Apapun yang Kita Beli Uangnya Mengalir ke 10 Perusahaan Pengendali Dunia Ini
Ia berharap, usulan penambahan modal itu bisa disetujui, sehingga harapan Mendagri agar seluruh PDAM di Indonesia bisa mandiri dan sehat, bisa terwujud.
Anggaran Rp 15 miliar tersebut, rincinya, dipergunakan untuk 2021 sebesar Rp 4 miliar, 2022 sebesar Rp 4 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 3 miliar, serta tahun 2024 dan 2025 masing-masing Rp 2 miliar.
"Kalau ini disetujui, maka target tahun 2025, selain seluruh air bersih bisa teraliri ke rumah pelanggan, maka harapan Pak Mentri agar PDAM harus sehat, mandiri, dan tidak merugi lagi, bisa terwujud," ungkapnya.
Ia menyebutkan, untuk saat ini pendapatan PDAM GK masih berkisar Rp 150 juta per tahun. Meski jumlah itu melampaui target, namun belum dianggap sebagai perusahan air bersih sehat dan mandiri.
"Makanya saat ini, kita fokus untuk perbaikan jaringan dan penambahan pelanggan. Sehingga, bisa menambah pendapatan PDAM," paparnya.
• Dikenal Anti-Israel, Ternyata Indonesia Punya Hubungan Rahasia dengan Israel & Lakukan Transaksi Ini
• Pembangunan Tol Aceh Sangat Cepat, Presiden Ingin Cara Kerja di Aceh Diterapkan di Provinsi Lain
• Warga Segel Kantor Keuchik Kuta Padang
Salah satu terobosan yang dilakukan, ucap dia, pihaknya memberikan diskon 70 persen biaya pemasangan sambungan rumah untuk para pelanggan.
"Iya, sebelumnya biaya pemasangan ini Rp 1 juta, sejak Juli kita beri diskon 70 persen, jadi pelanggan hanya membayar Rp 300 ribu," sebutnya.
Di sisi lain, Rosi mengakui, saat ini masih ada beberapa kecamatan belum teraliri air, seperti Kecamatan Setia, Kuala Batee, sebagian Tangan-Tangan, Kecamatan Susoh, Blangpidie, dan Babahrot.
"Tahun ini, kita fokus di Kecamatan Susoh dan Blangpidie, karena ini pusat kota. Selanjutnya, ya kita akan fokus ke Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, dan beberapa kecamatan lainnya," pungkasnya.(*)