Berita Luar Negeri
Pejabat Gedung Putih Tertawa Terbahak-bahak Ketika Mendengar Rumor Kim Jong Un Sedang Koma
Seorang pejabat Gedung Putih tertawa terbahak-bahak ketika ditanya tentang klaim kondisi Kim Jong Un dalam keadaan koma.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Seorang pejabat Gedung Putih tertawa terbahak-bahak ketika ditanya tentang klaim kondisi Kim Jong Un dalam keadaan koma.
Klaim yang dibuat oleh mantan ajudan kepresidenan Korea Selatan, telah dibantah oleh pengamat Korea Utara dan jurnalis asing yang bertugas di negara super rahasia itu.
Direktur Senior Studi Korea Center for the National Interest, lembaga think tank yang berbasis di Washington, Harry Kazianis, mengungkapkan bahwa seorang pejabat dalam kabinet Donald Trump tertawa terpingkal-pingkal.
Kazianis dalam tweeted mengatakan, "Saya berbicara dengan pejabat Gedung Putih pada pagi ini, yang diberitakan Kim Jong Un dalam keadaan koma atau mati. Pejabat itu tertawa terbahak-bahak,” katanya, mengutip dari Mirror, Rabu (26/8/2020).
Spekulasi Kim Jong Un dalam kondisi kesehatan yang buruk mencuat, setelah seorang mantan pejabat Korea Selatan secara sensasional mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam keadaan koma.
Chang Song Min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae Jung, tidak memberikan bukti apa pun atas kalimnya itu.
• Kim Yo Jong Diisukan Jadi Pengganti Kim Jong Un, Ahli Sebut Kondisi Korut Bisa Lebih Buruk
• Korea Selatan Ketakutan, Tidak Siap dengan Perubahan Cepat di Tubuh Korea Utara, Taktik Politik?
Sebuah media online Korea Selatan mengecam klaim koma Chang sebagai ‘tidak masuk akal’.
Spekulasi terbaru tentang kesehatan Kim Jong Un muncul setelah Badan Intelijen Korea Selatan (NIS), mengatakan bahwa Kim Jong Un memberikan sebagian mandat kepada adik perempuannya untuk mengawasi urusan luar negeri Korut.
Pada bulan April dan Mei 2020 lalu juga ada klaim bahwa, Kim Jong Un dalam keadaan koma karena gagal operasi jantung.
Ia menghilang dari hadapan publik selama tiga minggu, kemudian media Korea Utara (KCNA) mempublikasikan foto kunjungannya ke pabrik pupuk.
Kim Jong Un sering pergi berminggu-minggu sehingga jarang tampil di depan umum, tetapi ketidakhadirannya baru-baru ini telah memicu desas-desus bahwa dia dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Dalam sebuah posting Facebook minggu lalu, Chang mengklaim Kim Jong Un telah koma sejak awal April dan semua kehadirnannya di publik telah di manipulasi oleh KCNA.
• Kontradiktif! Pimpinan Seorang Perokok Berat, Korea Utara Malah Luncurkan Kampanye Antirokok
• Kim Jong Un Disebut Sudah Koma Berbulan-bulan, Adiknya Akan Segera Ambil Alih Kekuasaan
"Sebuah struktur pemerintah lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong dikedepankan karena kekosongan jabatan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya
Situs berita Korea Selatan, Shinmoongo menyebut klaim Chang "tidak masuk akal", dan menulis bahwa mantan asisten Blue House itu merasa "sangat malu" ketika dia membuat klaim yang sama pada bulan April.

Agen mata-mata Korea Selatan sebelumnya telah menolak klaim bahwa Kim Jong Un dalam keadaan koma.
Beberapa hari yang lalu, NIS mengumumkan bahwa Jong Un masih akan menggunakan kekuasaan absolut.
Tetapi secara bertahap ia akan mengalihkan kewenangannya kepada Kim Yo Jong, untuk mengurangi beban dan tingkat stresnya.
Kim Yo Jong ditugaskan untuk mengatur urusan luar negeri Korea Utara secara keseluruhan, termasuk Korsel dan AS.
• Kim Jong Un Mulai Sadar, Perekonomian Hancur, Delegasikan Sebagian Kekuasaan ke Kim Yo Jong
• Tertangkap Basah Terlibat Prostitusi, Kim Jong Un Langsung Eksekusi 4 Pejabat Korea Utara Sekaligus
Pengamat tentang Korea Utara mengatakan itu tidak boleh dianggap sebagai tanda bahwa Kim Jong Un dalam kesehatan yang buruk, NK News melaporkan.
Martin Weiser, seorang peneliti independen tentang politik Korea Utara, mengatakan ia tidak melihat adanya perbedaan mendasar dalam cara pengambilan keputusan di Korea Utara.
"Kim Jong Un masih memiliki hak veto dalam semua keputusan, dan dia harus diberi tahu secara teratur tentang pekerjaan pejabat lain,” ujarnya.
Pemimpin diktator yang berusia sekitar 36 tahun, hanya terlihat beberapa kali tahun ini yang memicu spekulasi bahwa dia dalam kondisi kesehatan yang buruk
• Ratusan Orang di China Jatuh Sakit Setelah Minum Air Terkontaminasi Bakteri Shigella
Operasi jantung yang "gagal" untuk memasang stent dianggap telah membuatnya sakit parah atau mebuatnya meninggal.
Namun rumor kematian tersebut dibatalkan ketika dia terlihat di upacara pembukaan pabrik pupuk di Suchon. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)