Potensi Listrik
PLN Petakan Potensi Pelanggan Listrik Pasca Pembangunan Jalan Tol Aceh Capai 5800 MW
Untuk itu, Wiluyo mengharapkan Pemerintah Aceh segera mempersiapkan pengembangan kawasan industri di kawasan jalan tol yang menghubungkan Aceh-Sumate
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Potensi pelanggan listrik PLN yang muncul seiring selesainya pembangunan jalan tol di Aceh mencapai 5800 Megawatt.
Potensi industri dan bisnis yang sangat besar dan sudah dipetakan oleh PLN.
Hal ini disampaikan Wiluyo Kusdwiharto Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN, dalam sebuah diskusi virtual tentang pembangunan kelistrikan di Aceh belum lama ini.
Untuk itu, Wiluyo mengharapkan Pemerintah Aceh segera mempersiapkan pengembangan kawasan industri di kawasan jalan tol yang menghubungkan Aceh-Sumatera Utara.
“Kami harapkan nanti, mulai dipersiapkan kawasan industri dan bisnis, UMKM-UMKM di sekitar jalan tol, khususnya di exit-exit jalan tol dan rest area,” ujar Wiluyo.
PT PLN, lanjut Wiluyo akan menghimpun data dan memetakan terkait letak gerbang keluar (exit) tol, kemudian kawasan industri yang sudah disiapkan dimana.
“Dengan begitu, kami PLN akan menyiapkan listriknya. Makanya ini harus sinkron. PLN sudah siap, tinggal koordinasi saja,” ujar Wiluyo.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Lampung sampai Banda Aceh akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan jalan tol.
“Kami harapkan ruas Medan, Langsa dan terus ke Sigli, Banda Aceh, terus tersambung. Karena apa, karena pembangunan jalan tol ini bisa menaikan permintaan listrik. Data kami, menunjukkan bahwa industri tumbuh di daerah-daerah exit tol,” ujar Wiluyo.
Presiden Jokowi, Selasa (25/8/2020) meresmikan jalan tol ruas Sibanceh (Sigli-Banda Aceh) sepanjang 74 Km, merupakan bagian dari jalan Tol Sumatera.
• Mediasi Tuntutan Karyawan dengan Perusahaan, Ini Harapan Kasat Intel dan Muspika Peureulak Barat
• BKPRMI Aceh Sarankan Masjid Dipasang Wifi Agar Anak-Anak Bisa Belajar di Masa Pandemi Covid-19
• Komisi III DPRK Mulai Bahas Raqan Parkir Online, Ditargetkan Selesai Oktober 2020
Tol Sibanceh memiliki enam seksi yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seulimum sepanjang 24,3 km, seksi 2 Seulimum-Jantho (7,6 km), seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (13,5 km), seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (7,7 km) dan seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km).
Dari enam seksi tersebut, yang pembangunannya sudah selesai 100 persen baru seksi seksi 4 yaitu ruas Indrapuri-Blang Bintang di Aceh Besar sepanjang 13,5 km. Sedangkan lainnya masih dalam tahap pengerjaan dan ditargetkan selesai semuanya pada Desember 2021.
Saat meresmikan jalan tol Aceh, Presiden menyampaikan, jalan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 km merupakan jalan tol pertama di Provinsi Aceh. Ia merasa bangga karena proses pembangunan jalan tol di Aceh berlangsung cepat tanpa hambatan berarti.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak gubernur, bapak bupati dan seluruh masyarakat di Aceh, bahwa pembebasan lahan yang ada di Provinsi Aceh paling cepat sepanjang yang saya tahu. Paling cepat,” ungkap Jokowi.
“Misalnya (pembebasan lahan) yang 74 km ini dari Banda Aceh ke Sigli itu sudah 86 persen, ini cepat sekali. Pembangunan konstruksinya bisa mengikuti dengan cepat,” kata Presiden lagi.
Kemudian Presiden Jokowi berharap agar cara-cara kerja pembangunan jalan tol di Aceh bisa diterapkan di provinsi lain.
“Saya kira kalau cara-cara di Aceh diterapkan di provinsi lain, itu kecepatan pembangunan jalan tol itu bisa semuanya bisa segera beroperasi penuh”.
Jika jalan tol ini sudah beroperasi, lanjut Jokowi, maka akses ke bandara akan semakin cepat dan waktu tempuh juga akan semakin cepat.
“Kalau konektivitas semakin lancar dan terhubung dengan transportasi udara, maka yang akan kita lihat ke depan pergerakan orang dan pergerakan barang akan lebih cepat, sehingga biaya akan lebih efisien, pertumbuhan ekonomi akan saling terhubung dari titik satu ke titik lain sehingga perekonomian akan bergerak lebih cepat,” tambahnya.
Ia berharap, dengan infrastruktur baru ini bisa menumbuhkan titik perekonomian baru di Aceh.
“Ada usaha baru. Ada perluasan usaha dari yang sudah ada. Dan bisa membangkitkan perekonomian di Aceh secara luas. Tentu saja dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.(*)