Breaking News

Berita Bener Meriah

Dampak Covid-19, Eksportir Kopi Menjerit, Minta Dana Stimulus Untuk Tampung Kopi Petani

Dampak virus Corona baru, Covid-19 menghantam sektor perdagangan kopi, khususnya para eksportir dataran tinggi Gayo.

Penulis: Budi Fatria | Editor: M Nur Pakar
SERAMBI/BUDI FATRIA
Seorang penampung dan pengekspor kopi arabika Gayo di Bener Meriahmemperlihatkan tumpukan kopi yang menumpuk akibat belum dibeli oleh buyer, yang disimpan pada gudang di Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, Rabu (26/8/2020). 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Dampak virus Corona baru, Covid-19 menghantam sektor perdagangan kopi, khususnya para eksportir dataran tinggi Gayo.

Hal itu digambarkan oleh salah seorang eksportir Kopi Gayo, Burhanuddin kepada Serambinews.com, Kamis (27/8/2020).

Dia berharap pemerintah menyediakan dana stimulus atau talangan senilai Rp 500 miliar.

Dikatakan dana itu sebagai solusi membeli kopi Gayo yang sudah menumpuk hingga puluhan ton.

Ditambahkan, belum lagi panen raya yang diperkirakan berlangsung pada pertengahan September 2020 ini.

Disebutkan, pemerintah harus bergerak cepat, karena kondisi saat ini masyarakat semakin menjerit karena harga beli kopi Gayo tingkat petani sangat murah.

“Pemerintah Daerah bisa mengusulkan ke Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Pusat, apalagi sebelumnya Presiden Jokowi pernah berjanji kepada Pak Nova akan membeli kopi Gayo senilai Rp 1 triliun,” ujarnya.

Dia berharap, jika dana talangan ini ada, maka harga beli kopi tingkat petani bisa distabilkan.

Saat ini, katanya, harga beli kopi tingkat petani Rp 40 ribu/kg atau turun dari harga normal Rp 55 ribu/kg.

Menurutnya, pemerintah daerah bisa mencari skema pembelian kopi dengan dana talangan, supaya harga bisa stabil dan petani juga tidak dirugikan.

“Nanti pemerintah bisa menunjuk eksportir koperasi mana saja yang bisa membeli kopi petani di Bener Meriah dengan dana talangan tersebut, sehingga harga bisa disamakan,” jelasnya.

Burhanuddin juga mengatakan, kenapa dirinya mengusulkan dana talangan dari pemerintah sebagai solusi untuk menampung kopi Gayo.

Karena selama ini ketika petani panen raya, harga kopi selalu anjlok.

Kalau ada dana talangan, katanya, pemerintah bisa membeli dengan harga Rp 55 ribu/kg.

Dan harga beli dari petani untuk kopi gelondongan merah bisa Rp 10.000 sampai Rp 11.000 per bambu.

“Hal ini tentu sangat membantu petani dan inilah saatnya pemerintah hadir untuk membantu petani kopi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, sebutnya, harga beli kopi diperkirakan akan semakin turun.

Karena selain stok panen kopi sebelumnya yang masih banyak tersisa, masa panen raya akan segera tiba.

“Saat ini di gudang saya masih menumpuk sebanyak 7 ton kopi dengan modal Rp 50 ribu/kg yang sudah ready ekspor," katanya.

Ditambahkan belum lagi gudang-gudang yang lain, dan petani sendiri juga menyimpannya karena harga jual saat ini sangat murah.

Dia memperkirakan, stok kopi panen sebelumnya di Bener Meriah masih tersisa sebanyak 600 ton.

Belum lagi yang akan datang, panen raya diperkirakan sebanyak 1.000 ton.

“Prediksi saya panen raya ini harga kopi akan turun karena kran ekspor juga belum dibuka akibat pandemi Covid-19 dan kemarin saya hanya bisa mengirim kopi Gayo sebanyak 5 ton ke Taiwan,” sebutnya.

Sementara itu, pengepul kopi Windi (33) menyampaikan, hanya mampu membeli kopi Rp 5.000/bambu.

Sebab, selain harga dasar jual kopi yang murah Rp 40 ribu/kg, kualitas kopi panen perdana ini tidak terlalu bagus.

“Harga kopi saat ini berada di level yang paling rendah sehingga membuat masyarakat menjerit,” ujarnya.

Ia juga berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah yang kongkrit agar harga beli kopi ditingkat petani kembali stabil.(*)

Hari Ini, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Bener Meriah Bertambah 6 Orang

Bener Meriah Minta Warga Dukung Radio Rimba Raya dan Damaran Baru Ecovillage Dalam Nominasi API 2020

TP-PKK Bener Meriah Bagikan 20 Ribu Masker

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved