Update Corona di Lhokseumawe

75 Persen Wali Murid di Lhokseumawe Setuju PBM Tatap Muka Diaktifkan Kembali

Wali murid menilai pelaksanaan pembelajaran secara online selama ini tidak efektif. Sehingga mereka setuju PBM tatap muka kembali diaktifkan.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
For Serambinews.com
Kepala Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Lhokseumawe, Nasruddin, didampingi Kepala SD Negeri 1 Lhokseumawe Efendi, meninjau ruangan belajar yang sudah diatur sesuai dengan protokol Covid-19, Kamis (28/5/2020). 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Di tengah pendemi covid-19 banyak anak-anak murid Sekolah Dasar (SD) dan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Lhokseumawe selama ini belajar secara online baik dari rumah atau di tempat fasilitas umum lainnya. Namun dinilai tidak efektif.

Karena itu hampir 75 persen orang tua wali murid mendukung penuh dengan diaktifkan kembali pembelajaran tatap muka (PBM) di Kota Lhokseumawe.

Menurut salah satu Wali Murid, Maulida (35) warga Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, kepada Serambinews.com, Jumat (28/8/2020) mengatakan selama ini pelaksanaan pembelajaran secara Daring sangat tidak efektif.

“Ini dikhawatirkan justru bisa menurunkan kualitas minat belajar anak-anak,” terangnya.

Diharapkannya, semoga pemerintah Lhokseumawe, dibawah Dinas Pendidikan untuk segera mengaktifkan kembali kegiatan belajar secara tatap muka.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Lhokseumawe, Drs Nasruddin MM melalui kepala SDN 1 Banda Sakti, Efendi SPd MPd, kepada Serambinews.com, Jumat (28/8/2020) mengakui selama ini pelaksanaan pembelajaran secara Daring sangat tidak efektif.

Ini yang disebabkan tingkat kemampuan finansial orang tua wali rendah sehingga ada siswa yang tidak mengikuti pelajaran secara daring.

Artinya ada sebagian karena tidak memiliki HP android atau tidak mampu membeli paket dan ada pula orang tua yang mampu menyediakan peralatan pembelajaran daring tapi tidak bisa mendampingi putra-putrinya saat belajar daring sehingga kemauan minat belajar rendah.

“Jadi oleh karena itu kita sudah mengirimkan berkas permohonan pembelajaran tatap muka secara menyeluruh baik SD dan SMP kepada Bapak Walikota Lhokseumawe selaku Ketua Satgas Penanggulangan Penyebaran Covid – 19,” kata Efendi.

Menurut Efendi, dengan mengizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (Luring) baik SD dan SMP di Lhokseumawe itu ada berbagai alasan.

Misalnya, pelaksanaan pembelajaran Daring sangat tidak efektif, masih banyak anak-anak belum memiliki HP android atau tidak mampu membeli paket dan ada pula orang tua yang mampu menyediakan peralatan pembelajaran daring.

Kemudian diakui dirinya, ada sebanyak 705 persen orang tua wali murid memohon, meminta dan mendesak pihak sekolah agar dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka karena orang tua wali merasa tingkat kemampuan mengajar, mendidik, serta penguasaan materi pembelajaran sangatlah rendah.

“Sehingga pada saat putra-putrinya mengalami kesulitan saat belajar daring orang tua wali sulit untuk menjelasinnya,” jelasnya.

Disamping itu, lanjut Efendi saat ini guru juga mulai kewalahan karena harus bekerja extra dalam menyiapkan 2 materi pembelajaran yaitu secara daring dan manual.

Oleh sebab itu, sambung dirinya, karena disebabkan seperti ini tingkat kedisiplinan kinerja kerja guru dan pegawai mulai merosot yang disebabkan pelaksanaan pembelajaran tidak efektif jika belajar tidak secara tatap muka.

Untuk diketahui sebelumnya, Pemko Lhoksemawe pada Kamis (27/8/2020) sudah melakukan rapat bahas proses belajar mengajar tatap muka.

Dimana saat itu Wali Kota Lhokseumawe dasarnya setuju dengan adanya sebuah keputusan bersama untuk melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka. 

Dalam rapat itu Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, juga menyatakan harus ada syarat utama, yaitu semua sekolah mampu melaksanakan protokol kesehatan. Ini keputusan bersama dan jika ada risiko menjadi tanggungjawab bersama.

Namun sebelum PBM secara tatap muka berlangsung, Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Lhokseumawe bersama unsur lainnya mengevaluasi kesiapan sekolah dalam penerapan protokol kesehatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe, Drs Nasruddin MM, dalam rapat tersebut juga menyampaikan, bahwa semua sekolah di Lhokseumawe telah siap untuk menjalankan kegiatan belajar secara tatap muka.

Demikian juga orang tua murid telah membuat surat pernyataan yang mengizinkan anaknya untuk bersekolah dan belajar tatap muka.(*)

Billy Syahputra dan Amanda Manopo Lakukan Pemotretan Kenakan Busana Pengantin, Segera Menikah?

Aktris Meera Chopra Siap Terima Peran Apapun, Yang Penting Penonton Senang

8 Tips Menjaga Hubungan Percintaan di Tengah Kesibukan, Biar Makin Langgeng

Sabang Membara, 10 Ruko di Kecamatan Sukakarya Terbakar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved