Pilkada Serentak 2020
Pilkada Serentak 2020, Bolehkan Masker Jadi Sarana Kampanye
Pilkada Serentak Tahun 2020 merupakan momentum emas menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pilkada Serentak Tahun 2020 merupakan momentum emas menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.
Pasangan calon kepala daerah dipersilakan memanfaatkan masker, hand sanitizier sebagai sarana kampanye, dengan memuat pesan-pesan kampanye, nomor urut pasangan, dan foto pasangan calon pada masker.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Politik dan PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar, mengatakan itu pada acara peluncuran suara.com regional di 14 provinsi dan Webinar Strategi Kampanye Pilkada 2020 di Tengah Pandemi melalui Video Confrence, Jumat (28/8/2020).
Bakhtiar juga mengapresiasi dedikasi dan kerja keras penyelenggara Pemilu, pemerintah dan masyarakat sebagai agen perlawanan Covid-19 menuju Indonesia maju.
"Kami dorong supaya PKPU memberi ruang bagi pasangan calon untuk membagikan masker. Masker itu ditulis nama pasangan calonnya, nomor urutnya, mungkin juga ada pesan-pesan yang disampaikan pada masker," ujar Dirjen.
“Agar para pasangan calon membagikan alat peraga kampanye (APK) berupa masker atau handsanitizer dengan mencantumkan poto dan/atau nomor urut pasangan calon. Dengan harapan, hal ini dapat dijadikan sebagai sarana sosialisasi protokol kesehatan Covid-19,” katanya.
Bahtiar mengingatkan, secara teknis memastikan di setiap tahapan-tahapan Pilkada tidak menjadi ajang penularan Covid-19.
“Nah itu kan juga menjadi kritik publik atau masukan masyarakat, maka regulasi yang disiapkan Penyelenggara mencegah terjadinya pengumpulan massa. Karena kita tahu bahwa pandemi ini kan penyakit kerumunan dimana ada kerumunan maka potensi orang terpapar. Maka solusinya tidak ada kerumunan, yang bisa menimbulkan atau menjadi sumber cluster baru,” terangnya.
Meskipun berdasarkan survei tingkat partisipasi Pilkada Serentak akan rendah, tetapi melihat semangat dan dukungan dari 270 daerah yang melaksanakan Pilkada, Bahtiar optimis partisipan Pilkada Serentak dapat mencapai target KPU, yaitu 77,5 persen.
"Tentu kita harus menjadikan setiap proses hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara kita arahkan mengatasi satu musuh bersama, Covid-19 dan dampak sosial ekonominya," tegas Bakhtiar.
Oleh sebab itu, materi-materi debat Pilkada harus melihat peran kepala daerah serta visi dan misi dalam mengatasi pandemi Covid-19. "Semoga Pilkada ini kita bisa membalikkan menjadi peluang untuk kita mendapatkan kepala daerah, pemimpin yang kritis," ujarnya.(*)
• Meski Sejuk, Ini 6 Dampak Negatif AC untuk Kesehatan, Penting Disadari dari Sekarang
• Hujan Deras Robohkan Satu Bangunan Pesantren Ruhul Azham di Blangkejeren, Sejumlah Santri Tertimpa
• Pria Ini Ngamuk dan Lukai Tangan Kekasih dengan Pisau, Gara-gara Tak Mendapat Restui Calon Anak