Hasil Studi, Face Shield Terbukti Drastis Kurangi Penularan Corona, Disaran Pakai Bersama Masker

Sebelum menambahkan penggunaan face shield sebagai pelindung diri mereka, 12 petugas dinyatakan positif virus corona antara tanggal 3 - 15 Mei 2020.

Setelah itu, 50 pekerja lainnya diberi face shield yang terbuat dari polietena tereftalat (ketebalan 250 μm) untuk mereka yang bertugas.

Petugas kesehatan mulai melakukan konseling lagi pada 20 Mei 2020 dan mengunjungi 18.000 rumah hingga 30 Juni 2020.

Menariknya, tidak ada petugas kesehatan yang dinyatakan positif kali ini, meskipun mengunjungi 2.682 rumah penduduk yang terinfeksi.

Perlu dicatat bahwa face shield bukan pengganti masker, tetapi harus dipakai bersama dengan pelindung tambahan.

Menurut para peneliti, "face shield mungkin telah mengurangi paparan okular atau kontaminasi pada masker atau tangan, atau mungkin telah mengalihkan pergerakan udara di sekitar wajah."

• Manfaat Daun Binahong Jika Dikonsumsi Secara Rutin, Dapat Mengobati Maag hingga Cegah Kanker

• Cobalah Minum Jus Mentimun, Raih 10 Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Tubuh

Sebuah penelitian yang dilakukan untuk menguji 'Khasiat Face Shield Terhadap Tetesan Aerosol Batuk Dari Simulator Batuk', juga menemukan bahwa face shield mengurangi paparan inhalasi sebesar 96 persen dalam 18 inci setelah batuk.

Pakar medis berpendapat bahwa desain face shield harus lebih rendah dari dagu, harus melampaui telinga dan tidak boleh ada celah antara dahi.

Mereka dapat digunakan kembali dengan membersihkan secara efektif dengan air dan sabun atau disinfektan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)