Berita Lhokseumawe
Mahasiswi Keperawatan Ini Selain Jago Menjahit Juga Ingin Jadi Relawan di Palestina
Sejak duduk di bangku sekolah, alumni MAN 3 Aceh Utara ini mempunyai cita-cita ingin jadi perawat dan desainer.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Nurhasanah (21) dara kelahiran Lhoksemawe, Batuphat Timur, 12 Juli 1999 ini masih menempuh ilmu pendidikan Semester 5, Jurusan D-III, Prodi Keperawatan di Stikes Muhammadiyah Lhokseumawe.
Ia merupakan anak ke dua dari 3 bersaudara dari pasangan Adam Malik dan Farika Juli.
Dari awal sejak duduk di bangku sekolah, alumni MAN 3 Aceh Utara ini mempunyai cita-cita ingin jadi perawat dan desainer.
Nur panggilan akrabnya, ia tidak pernah menyerah dengan keadaan. Ayahnya bekerja sebagai supir dum truk.
Namun Nur tak mudah menyerah dirinya bisa membuktikan dengan keterbatasan materi tidak menghalanginya untuk meraih cita-citanya.
Selama pendemi covid-19 sedang menerjang wilayah Aceh, tak menyurutkan semangatnya. Ia memanfaatkan waktu di sela-sela kuliah daring dengan menjahit baju pesanan orang.
Luar biasa, meskipun hidup dengan keterbatasan ekonomi, tak lantas memupuskan impiannya untuk bisa mengejar impiannya.
“Ayah kerja sebagai supir dum truk kalau ibu sebagai IRT biasa. Walapun orang tua saya hanya orang biasa tetapi saya tetap terus belajar hingga lulus kuliah nanti,” kata Nurhasanah kepada Serambinews.com, Sabtu (29/8/2020).
Tak hanya itu, Nur juga punya niat yang sangat mulia, ketika dirinya lulus sebagai ahli keperawatan nanti, ingin mengabdi sebagai relawan tenaga kesehatan.
“Penginnya jika lulus kuliah terus bisa kerja sebagai perawat di luar negeri. Lebih pengin jadi relawan di Suriah dan Palestina,” jelasnya.
Ketika ditanya alasanya, ia menjawab karena Nur lebih suka sesuatu yang menantang.
“Apalagi jadi bagian dari tenaga medis disana, bisa membantu saudara sesama muslim yang saat ini membutuhkan pertolongan banyak orang diseluruh dunia,” pungkasnya.
Nur juga berharap, ditegah badai covid-19 ini segera berlalu, dan cepat berakhir sehingga bisa kuliah seperti biasa lagi.
Ia pun pernah menoreh beberapa prestasi sejak dibangku MAN dan MIN, seperti Juara 3 cerdas cermat se kabupaten Aceh Utara tahun 2010.