Properti

589 Pulau Tak Berpenghuni di Provinsi Liaoning Disewakan, Dari Jutaan Sampai Miliaran Rupiah Setahun

Pemerintah China membuat kebijakan, menawarkan ratusan pulau tak berpenghuni di Provinsi Liaoning China untuk disewakan. Apalagi, 589 pulau dari 633

Editor: M Nur Pakar
maginechina Limited/Alamy
Kawasan Pulau Bangchui tak berpenghuni di Dalian, Provinsi Liaoning, China pada 2009 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah China membuat kebijakan, menawarkan ratusan pulau tak berpenghuni di Provinsi Liaoning China untuk disewakan.

Apalagi, 589 pulau dari 633 pulau di provinsi itu belum ada penduduk sama sekali, karena hanya 44 pulau yang berpenghuni.

Melansir laman CNN, menghadapi keadaan ini, Pemerintah China memutuskan menyewakan pulau-pulau kosong tersebut kepada individu.

Pulau-pulau tersebut dimiliki oleh pemerintah, namun masyarakat individu dapat menyewa.

Dengan tarif mencapai 3.700 yuan atau sekitar Rp 7,88 juta per hektar per tahun.

Dalam skala lebih besar, penyewaan pulau-pulau tersebut dapat mencapai 25 juta yuan atau sekitar Rp 53,24 miliar per hektar per tahun.

Tergantung dari beberapa faktor seperti tujuan dan rencana pengembangan pulau.

Akan tetapi, calon penyewa juga bisa mendapatkan pulau tersebut dengan harga yang lebih murah.

Tentu saja, harga ini tergantung dari peringkat pulau.

Semakin tinggi peringkatnya, semakin mahal harga yang ditawarkan.

Departemen Keuangan dan Sumber Daya Alam Liaoning mengeluarkan pernyataan pada Juli 2020 yang mencantumkan biaya penggunaan untuk pulau-pulau tak berpenghuni tersebut.

Informasi ini beredar luas di laman media sosial

China. Meskipun beberapa pulau terletak di lepas pantai di Laut Kuning.

Banyak pulau yang tersebar di sepanjang Sungai Yalu yang memisahkan provinsi tersebut dari tetangganya, Korea Utara.

Laporan media Xinhua menyatakan, selama beberapa tahun terakhir, tekanan pada sumber daya laut di kawasan itu telah meningkat.

Beberapa pulau serta wilayah laut di sekitarnya telah digunakan secara tidak efisien dan ekstensif.

Namun, memilliki dana yang disyaratkan belum cukup.

Calon penyewa juga harus memenuhi standar lainnya.

Seperti pengembangan pulau tidak memerlukan reklamasi.

Atau pengembangan lain yang dapat menaikkan harganya menjadi 20 kali lipat.

Anggota Third Institute of Oceanography China, Yu Xingguang menyatakan, calon penyewa juga harus memiliki tujuan penggunaan pulau.

Ada sembilan kategori yang diberikan Pemerintah China untuk para calon penyewa.

Antara lain pariwisata, pertanian, perikanan, energi terbarukan, pembangunan perkotaan atau lainnya.

Dari seluruh kategori yang ada, Yu mengatakan, pariwisata dan hiburan merupakan tujuan yang sering dipilih oleh para penyewa.

Selain itu, penyewa perlu menyerahkan laporan proyek untuk menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.

Serta rencana pengembangan dan pemanfaatan khusus.

Setelah melalui tinjauan, barulah penyewa diberikan kunci dan izin untuk menghuni pulau-pulu tersebut.

Nilai pulau dihitung dengan cermat setelah penelitian lapangan, dan faktor ekologi.

Seperti spesies langka, air tawar, pantai dan sumber daya lainnya.

"Juga harus diperhitungkan dalam rencana keseluruhan," kata Yu dalam laporan Global Times.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Sewakan Ratusan Pulau Tak Berpenghuni"

China Gandeng Harley-Davidson AS, Produksi Motor H-D 338R Untuk Global, Termasuk Indonesia

India Peringatkan China, Mundur Segera Dari Perbatasan LAC, Beijing Minta Ikuti Gambaran Besar

Partai Komunis China Bungkam Semua Agama, Bukan Hanya Islam, Tetapi Juga Kristen dan Budha

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved