Kupi Beungoh

“Aceh Carong” Telah Pergi Bersama Irwandi ke Pulau Jawa (Bagian 2 - Habis)

Kalau benar ada “permainan” dengan angka-angka yang naik turun seperti “bukit barisan”, maka sang petugas sedang akan mencelakakan bosnya.

Editor: Amirullah
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, M.A, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala. 

Ini adalah bagian kedua dari artikel Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, M.A mengenai penanganan Covid-19 di Aceh. Artikel pertama dengan judul “Aceh Carong Telah Pergi Bersama Irwandi ke Pulau Jawa” bisa dibaca di SINI.

Oleh: Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, M.A*)

Tanpa harus menjadi jenius epedimologi, bagi yang mengikuti perkembangan keadaan, Aceh hari ini telah masuk ke dalam fase transmisi komunitas, sebuah fase akhir transmisi Covid-19 yang sangat rumit dan kompleks.

Pada fase ini virus sudah berada dalam komunitas dan sudah mulai sukar dicari ujung pangkalnya, terutama di daerah-daerah padat penduduk dengan mobilitas yang relatif tinggi.

Apa buktinya? Tanpa testing agresif pun sekarang telah terlihat kasus positif per hari sudah mencapai lebih 100.

Bahwa ada kadang-kadang dibawah angka 100, bisa saja testnya tidak banyak, atau bukan tidak mungkin petugas yang mengurus masalah angka-angka ini sedang bermain “akrobat” dengan angka-angka.

Sang petugas tahu pentingnya “phobia” dengan angka-angka yang dapat menjatuhkan prestasi dan prestise.

Kalau benar ada “permainan” dengan angka-angka yang naik turun seperti “bukit barisan”, bukan naik secara konstan seperti gunung Seulawah, mencapai puncak, kemudian turun, lalu menjadi “flat” -datar, seperti istilah Presiden Jokowi, maka sang petugas sedang akan mencelakakan bosnya.

“Aceh Carong” Telah Pergi Bersama Irwandi ke Pulau Jawa (Bagian 1)

Ayah Jual Bayi Berusia 3 Bulan, Ini Awal Mula Tetangga Curiga Hingga Lihat Banyak Keanehan

Promo Agustus 2020, Daftar HP Berikut Dijual Rp 1 Jutaan, Ada Realme, Xiaomi, Oppo, Vivo, Samsung

Peringatan yang dapat kita berikan adalah sangat sederhana.

Jangan pernah “bermain" dengan angka, apalagi angka pendemi sejenis Covid-19

Kalau bermain dengan angka itu artinya sang petugas sedang “melilit" dan “mengikat” dinamit di seluruh tubuh sang pemimpin.

Padahal sang petugas tahu benar bahwa pempimpin sedang melakukan upaya pemadaman sebuah kebakaran besar yang bernama pandemi terbesar abad ke 21.

Pemimpin sedang akan masuk ke dalam sebuah api besar dengan misi memadamkan kebakaran itu.

Ledakannya “dinamit” itu adalah resiko kegagalan mengantisipasi outbreak- letup biak virus-yang merajalela, akibat ketidakjujuran data, yang tidak hanya akan membawa jumlah kasus positip lebih banyak, tetapi juga korban manusia yang tidak dapat kita bayangkan.

Resiko kegagalan akan semakin bertambah runyam dan pelik, ketika “kepercayaan publik” tergerus bahkan hilang akibat ketidakjujuran informasi yang diberikan.

MUDAH, Ini Cara Buat Daftar Pustaka Otomatis di Microsoft Word, Bermanfaat Bagi yang Tulis Skripsi

Cacing Hidup Dalam Otak Pria ini Selama 17 Tahun, Akibat Konsumsi Makanan ini Sampai Badan Mati Rasa

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved