Breaking News

Berita Banda Aceh

Lab Balitbangkes Aceh Kembali Aktif Periksa Swab, Sudah Ratusan Sampel Diterima

“Alhamdulillah, berkat doa semua sahabat kami sudah mulai aktif kembali periksa swab sejak tanggal 27 Agustus, tapi belum bisa optimal,”

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
FOTO: For Serambinews.com
Petugas Balitbangkes Aceh melakukan proses registrasi dan penomoran menjelang pemeriksaan swab di balitbangkes tersebut yang sudah dimulai lagi pada 27 Agustus 2020. Sampel swab dimaksud berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh, termasuk dari Labkesda, RSUZA, dan RS Bhayangkara Polda Aceh. 

“Alhamdulillah, berkat doa semua sahabat kami sudah mulai aktif kembali periksa swab sejak tanggal 27 Agustus, tapi belum bisa optimal,” 

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah satu bulan lebih vakum dari kegiatan pemeriksaan swab spesimen pasien yang terindikasi Covid-19, Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh kembali aktif melakukan pemeriksaan sampel swab.

“Alhamdulillah, berkat doa semua sahabat kami sudah mulai aktif kembali periksa swab sejak tanggal 27 Agustus, tapi belum bisa optimal,” kata Kepala Balitbangkes Aceh, Dr Fahmi Ichwansyah SKp MPH menjawab Serambinews.com di Banda Aceh, Minggu (30/8/2020) pagi.

Fahmi dihubungi karena terbetik kabar bahwa dalam beberapa hari terakhir balai yang dipimpinnnya itu mulai aktif kembali memeriksa swab.

Sebelumnya, balai ini vakum dari aktivitas tersebut karena ruang lab dan bagian lainnya di kantor yang berada di Gampong Bada, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, itu memasuki fase sterilisasi.

Sterilisasi melalui penyemprotan cairan disinfektan itu dilakukan lantaran ada sejumlah pegawai dan laboran di balai tersebut yang positif Covid-19. Selebihnya, ada yang harus isolasi mandiri atau bekerja dari rumah atau home from work (WFH).

Kondisi itu pula yang menyebabkan pelayanan di balai tersebut, kata Dr Fahmi, belum bisa optimal saat ini.

“Belum bisa optimal, masih ada teman-teman yang WFH lantaran kontak erat (dengan yang positif Covid-19, red),” ujar Fahmi yang baru pulang dari perjalanan dinas ke Turki selama satu minggu.

Ada beberapa kegiatan yang harus diikutinya di negara Recep Tayyip Erdogan tersebut.

Sejak 27 Agustus lalu, lanjut Fahmi, pihakanya sudah menerima sampel swab dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

ILUSTRASI - Sekitar 33 tenaga medis pada RSU TP Abdya diambil sampel swab, Selasa (4/8/2020), kemudian dikirim Dinkes setempat untuk  diperiksa di Laboratorium Balitbangkes Aceh.
ILUSTRASI - Sekitar 33 tenaga medis pada RSU TP Abdya diambil sampel swab, Selasa (4/8/2020), kemudian dikirim Dinkes setempat untuk diperiksa di Laboratorium Balitbangkes Aceh. (Serambinews.com)

Terlambat Datang pada Sesi Latihan, Dua Pemain Timnas U-19 Indonesia Dicoret dari Daftar

Lemari Dapur Sudah Membosankan, Ada Kiat Membuatnya Indah Kembali

Ribuan Sarden Ilegal Dimusnahkan  

Jumlahnya mencapai ratusan. Umumnya dikirimkan oleh dinas kesehatan atau pihak rumah sakit dari Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Bireuen, Pidie, Aceh Jaya, Kota Lhokseumawe, Nagan Raya, juga dari Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Aceh, dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh.

“Pokoknya sudah ratusan sampel kami terima dalam tiga hari ini. Semoga semua bisa lancar untuk bisa terus membantu masyarakat kita,” kata pria berdarah Singkil-Banda Aceh ini.

Fahmi Ichwansyah menambahkan, karena anggota tim pemeriksa masih ada yang WFH, sehingga Lab Balitbangkes Aceh hanya bisa maksimal memeriksa sekitar 94 sampel per hari.

“Waktu yang lama dan berat adalah saat proses ekstraksi (pengambilan RNA) dan bekerjanya di ruangan yang infeksius,” ujar Fahmi.

RNA yang dimaksud Fahmi adalah asam ribonukleat yang merupakan molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen.

Apabila prosesnya lancar, maka hasil pemeriksaan swab di lab tersebut bisa langsung dikeluarkan pada hari yang sama atau bisa juga sampai dua hari.

“Sekarang sampel masuk sudah ratusan, tentunya akan bisa delay sampai beberapa hari. Tapi kami tetap berupaya untuk bisa lebih cepat,” ujar pria ramah yang wilayah kerjanya mencakup sebagian Sumatra ini.

Seperti diketahui, Balitbangkes Aceh merupakan lembaga vertikal di bawah Kementerian Kesehatan RI yang wilayah kerjanya mencakup Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Kepulauan Riau.

Namun, khusus untuk pemeriksaan swab Covid, balai ini diberi mandat untuk memprioritaskan pemeriksaan swab dari wilayah Aceh saja.

Balitbangkes Aceh ini resmi ditunjuk sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Aceh berdasarkan wewenang yang diberikan oleh Menteri Kesehatan dalam suratnya tanggal 19 Maret 2020.

Saat Balitbangkes Aceh tidak aktif alias “lockdown” sementara untuk keperluan sterilisasi, pemeriksaan swab di Aceh umumnya dilakukan oleh Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.

Selebihnya dikirimkan ke Jakarta untuk diperiksa oleh Laboratorium Balai Besar Kesehatan Jakarta yang juga milik Kemenkes RI. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved