Update Corona di Bener Meriah

Tolak Dimakamkan Secara Covid-19, Keluarga di Bener Meriah Bawa Jenazah Probable Pakai Mobil Pribadi

Menggunakan mobil pribadi, pihak keluarga mengaku kecewa dan membawa paksa jenazah Samsinar (55) dari RSUD Munyang Kute, Kabupaten Bener Meriah...

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Puluhan warga Bener Meriah yang mengaku pihak keluarga dari Sam (55) mendatangi RSUD Munyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (30/8/2020). 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

 

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Menggunakan mobil pribadi, pihak keluarga mengaku kecewa dan membawa paksa jenazah Sam (55) dari RSUD Munyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (30/8/2020) sekira pukul 16.00 Wib.

Tindakan tersebut dilakukan akibat mereka menolak almarhum dimakamkan secara protokol kesehatan Covid-19.

Perwakilan keluarga, Mulia Ari Mukti (27) menyampaikan, kekecewaan mereka atas pelayanan RSUD Muyang Kute yang menyatakan bahwa bibinya terindikasi Covid-19 dan harus dimakamkan secara protokol kesehatan Covid-19.

Menurutnya, almarhum selama ini sudah lama sakit ginjal dan Sabtu (29/8/2020) dibawa ke RSUD Muyang Kute untuk dirawat dan meninggal hari ini sekitar pukul 14.00 WIB.

“Ketika bibi kami mau dibawa pulang untuk dimakamkan tidak diperbolehkan oleh pihak rumah sakit bahkan mereka menyampaikan tidak ada mobil ambulans untuk mengantar jenazah,” ujarnya.

Disebutkan, keluarganya mendatangi RSUD Muyang Kute untuk mempertanyakan kepada pihak rumah sakit terkait lambatnya penanganan jenazah, sehingga pihaknya menjemput untuk segera dimakamkan di Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.

Sementara itu, Direktur RSUD Muyang Kute, dr Sri Tabahati menyampaikan, pasien (almarhum) saat masuk ke rumah sakit mengalami sesak, batuk dan mengeluh sakit tenggorokan, sehingga pihaknya mengaku melakukan pemeriksaan laboratorium sekaligus pemeriksaan foto thorax.

"Dari hasil pemeriksaan ada pneumonia di paru sebelah kanan, selain itu juga dari hasil rapid test hasilnya reaktif,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku telah melakukan tes PCR yang hasilnya menunjukkan tanda-tanda ke arah infeksi virus atau Covid-19 sehingga diputuskan dirawat di Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Muyang Kute.

Disebutkan, kondisi pasien tersebut tadi pagi memburuk dan mengalami sesak sehingga pihaknya berencana untuk merujuk dan melakukan tes swab.

"Saat dalam proses rujuk kondisi pasien memburuk dan tadi setelah siang, pasien akhirnya meninggal dunia,” ungkap Sri Tabahati, Minggu (30/8/2020).

Ia menambahkan, setelah pasien meninggal dunia, pihaknya berupaya untuk melakukan penanganan secara protokol kesehatan Covid-19 namun pihak keluarga menolaknya.

Ia juga mengaku telah menawarkan untuk dilakukan tes swab namun pihak keluarga menolak. Pihak keluarga harus menandatangani surat pernyataan penolakan dan pasien akan diantar dengan ambulans Tim Gugus Tugas Covid-19 Bener Meriah namun saat dalam proses menunggu keluarga langsung membawa pulang pasien dengan mobil pribadi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved