Berita Luar Negeri
Profil Yoshihide Suga, Calon Kuat Pengganti Shinzo Abe sebagai PM Jepang
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pada hari Jumat (28/8/2020), resmi mngundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan
SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pada hari Jumat (28/8/2020), resmi mngundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan.
Abe akan segera mengakhiri masa jabatannya yang telah berlangsung sejak tahun 2012, membuatnya menjadi perdana menteri terlama bagi Jepang.
Dengan mundurnya Abe, bursa calon Perdana Menteri Jepang baru menjadi semakin ramai diperbincangkan.
Beberapa nama seperti Wakil Perdana Menteri Taro Aso, tokoh senior Partai Demokrat Liberail (LDP) Shigeru Ishiba, hingga Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga muncul sebagai kandidat terkuat.
Belakangan, Suga disebut memiliki peluang yang lebih besar dari beberapa tokoh lainnya.
• Anggota TNI Serang Polsek Ciracas, KSAD Jenderal Andika Pastikan Pecat yang Terlibat Penyerangan
Perannya yang cukup sentral di pemerintahan hingga kedekatannya dengan Abe, membuat Suga mendapatkan kepercayaan.
Yoshihide Suga telah menjadi orang kepercayaan Abe sejak terpilih menjadi perdana menteri pada tahun 2012.
Saat itu Abe langsung menunjuk Suga sebagai sekretaris kabinet, sekaligus menjadi juru bicara pemerintah, mengoordinasikan kebijakan, dan mengontrol birokrat.
Suga memutuskan ikut bersaing dalam pemlihan internal partai LDP untuk menentukan siapa yang akan menjadi pengganti Abe, seperti dilaporkan oleh Kyodo, Minggu (30/8/2020).
Keputusan Suga ini disebut memberikan harapan baru.
• Belum Sah Jadi Istri, Janda Ini Bakar Foto Almarhum Istri Calon Suami Hingga Tampar Anaknya
Karena Suga dinilai mampu mengelola krisis yang dialami Jepang saat ini, seperti pandemi Covid-19 serta sederet masalah ekonomi lainnya.
"Saya berpikir untuk ikut dalam persaingan internal di LDP. Saya ingin Anda mendukung saya," ungkap Suga kepada Sekjen LDP Toshihiro Nikai, seperti dilaporkan oleh TV Tokyo, Sabtu (29/8).
Profil Yoshihide Suga
Majunya Suga ini ternyata disambut baik oleh para politisi dari partai penguasa.