Luar Negeri
Pertemuan Bersejarah Trilateral, Bendera Israel, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab Berkibar
Bendera Israel, Amerika Serikat (AS), dan Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di pertemuan bersejarah trilateral pada Senin (31/8/2020).
SERAMBINEWS.COM, ABU DHABI - Bendera Israel, Amerika Serikat ( AS), dan Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di pertemuan bersejarah trilateral pada Senin (31/8/2020).
Bendera-bendera itu dipasang untuk menyambut delegasi dari ketiga negara yang mendarat di UEA kemarin.
AS diwakili Jared Kushner Penasihat Senior Presiden, delegasi Israel adalah Meir Ben-Shabbat Kepala Dewan Keamanan Nasional, sedangkan UEA mengutus Tahnoun bin Zayed Al Nahyan Penasihat Keamanan Nasional.
Sebelum pertemuan, dilakukan penerbangan bersejarah komersial pertama dari Israel ke UEA.
Penerbangan ini memiliki nilai simbolis yang besar dan merupakan kunci normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah pengumuman trilateral dan roadmap menuju kerja sama antara Uni Emirat Arab dan Israel.
Normalisasi hubungan antara Israel dengan UEA yang diumumkan pada 13 Agustus disesalkan oleh rakyat Palestina.
Mereka memandangnya sebagai pengkhianatan yang akan melemahkan posisi pan-Arab lama, yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan kenegaraan Palestina dengan imbalan hubungan normal dengan negara-negara Arab.
Namun Kushner mengatakan, Palestina seharusnya "tidak terjebak di masa lalu".
"Mereka harus ke meja perundingan.
Perdamaian akan siap bagi mereka, sebuah kesempatan akan datang bagu mereka segera setelah siap menerimanya," katanya dikutip dari Reuters Senin (31/8/2020).
Dalam pernyataan bersama, Israel, AS, dan UEA mendesak para pemimpin Palestina untuk menjalin hubungan lagi dengan Israel.
• Lima Tiang Penyangga Pelabuhan Jetty Ujung Karang Meulaboh Patah, Kapal tak Bisa Merapat ke Dermaga
• Baksos Brimob Masa Pandemi Covid-19 di Nagan Raya, dari Penyedian Belajar Daring Hingga Bagi Sembako
Putra Mahkota Abu Dhabi sebelumnya mengatakan, UEA berkomitmen untuk mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, demikian laporan dari kantor berita negara WAM.
"Perdamaian adalah pilihan strategis, tapi tidak dengan mengorbankan perjuangan Palestina," tulis WAM.
Israel dan UEA membahas kerja sama ekonomi, ilmiah, perdagangan, dan budaya dalam kunjungan tersebut.