Breaking News

Berita Aceh Barat

Lima Tiang Penyangga Pelabuhan Jetty Ujung Karang Meulaboh Patah, Kapal tak Bisa Merapat ke Dermaga

Kerusakan bibir dermaga Pelabuhan Jetty Ujung Karang Meulaboh, Aceh Barat menyebabkan semua kapal tidak ada yang berani bersandar di sana.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Serambinews.com
Wakil Ketua dan anggota DPRK Aceh Barat meninjau kerusakan bibir dermaga Pelabuhan Jetty Ujung Karang Meulaboh, di Desa Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Selasa (9/6/2020). 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Kerusakan bibir dermaga Pelabuhan Jetty Ujung Karang Meulaboh, Aceh Barat menyebabkan semua kapal tidak ada yang berani bersandar di sana.

Kerusakan dermaga diduga akibat sandaran kapal penganggkut tiang pancang, beberapa waktu yang lalu, dan hingga Selasa (1/9/2020) hari ini, belum ada penanganannya.

“Di samping kerusakan bibir dermaga, lima tiang penyangga juga telah patah. Kondisi ini membuat semua kapal kini tidak ada yang berani bersandar, salah satunya Kapal Penumpang Sabuk Nusantara,” jelas Tarfin, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Barat kepada Serambinews.com, Selasa (1/9/2020).

Disebutkan Tarfin, dalam pertemuan dengan DPRK, beberapa waktu yang lalu, yang dihadiri oleh semua pihak terkait salah satunya PT IOT, bahwa mereka (PT IOT) sepakat bertanggung jawab atas kerusakan pelabuhan tersebut.

“Tanggung jawab mereka adalah memperbaiki kerusakan pelabuhan. Saat ini, kita masih menunggu kesiapan pihak perusahaan untuk memperbaiki kembali dermaga yang rusak tersebut,” ujarnya.

Pemerintah Tanggung Biaya Penanganan Jenazah Covid-19, Mulai Kain Kafan hingga Peti Mati

Penutupan Kantor Bupati Aceh Besar Sesuai Anjuran WHO, Berlangsung Selama 10 Hari untuk Sterilisasi

Ketua DPRK Sorot Penutupan Kantor Bupati Aceh Besar, Minta Pelayanan Administrasi Tetap di Jantho

Sebelumnya, PT IOT melakukan bongkar muat tiang pancang yang dipasok dari Cina untuk pembangunan PLTU 3-4 di Nagan Raya. Saat proses bongkar buat, sempat terjadi insiden sehingga menyebabkan terjadi kerusakan dermaga.

Akibatnya, untuk sementara tidak ada aktivitas kapal di pelabuhan tersebut, karena takut akan terjadi kerusakan dinding kapal jika terbentur dengan besi-besi runcing di bibir dermaga Pelabuhan Ujung Karang.

“Sejauh ini, kita sudah membangun komunikasi dengan pihak perusahaan untuk perbaikan pelabuhan tersebut,” papar Kadishub.

“Mereka sebelumnya telah menitipkan anggaran jaminan sebesar Rp 175 juta, ke Perusahaan Daerah (PD) Pakat Beusare. Anggaran itu direncanakan akan mereka pinjam untuk perbaikan pelabuhan,” terang Tarfin.

Sedangkan dari pihak pengelola pelabuhan yakni PD Pakat Beusare, menurut Tarfin, tidak akan memberikan semua uang jaminan tersebut, tapi hanya sebagian saja yakni sekitar Rp 100 juta, untuk dipinjam PT IOT.

Butuh 8 Jam Singkirkan Bongkahan Batu dari Badan Jalan, Kini Jalur Pegunungan Geurute Lancar Lagi

PLN Turunkan Tarif Listrik untuk 7 Golongan Pelanggan, Berlaku Oktober-Desember 2020, Ini Rinciannya

Selamatkan Sawit BUMG dari Ancaman Gajah, Desa di Nagan Raya Pasang Pagar Kawat Kejut

“Karena dana jaminan tersebut sebagai bagian dari pertimbangan pihak pengelola atas keseriusan pihak perusahaan PT IOT yang melakukan proses bongkar muat tiang pancang di Pelabuhan Ujung Karang,” paparnya.

Sementara itu, Direktur PD Pakat Beusaree, Aceh Barat, Fajar Hendra Irawan kepada Serambinews.com, Selasa (1/9/2020), menjelaskan, sebelum pelabuhan tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan pengangkut tiang pancang, mereka telah lebih awal membuat surat perjanjian.

Dalam perjanjian itu, beber Fajar, PT IOT menyatakan siap untuk bertanggung jawab atas kerusakan Pelabuhan Jetty Ujung Karang jika rusak dalam aktivitas pembongkaran dan pengangkutan tiang pancang.

“Makanya, dengan kondisi kerusakan bibir dermaga, kami dari pihak PD Pakat Beusare sedang menunggu realisasi perbaikan dari pihak perusahaan PT IOT,” ujarnya.

“Apalagi, dalam pertemuan dengan pihak DPRK, pihak perusahaan PT IOT sudah sepakat bahwa mereka dari perusahaan pengangkut tiang pancang yang akan memperbaiki pelabuhan yang rusak itu,” imbuh dia.

Hingga 1 September 2020, Jumlah ODP di Lhokseumawe Bertambah, Ini Rinciannya

Operasi Penertiban Galian C di Aceh Tamiang Terus Berlanjut

Pertajam Naluri Prajurit, Kodim Aceh Utara Gelar Latihan Teknik Intelijen

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved