Berita Nagan Raya
Selamatkan Sawit BUMG dari Ancaman Gajah, Desa di Nagan Raya Pasang Pagar Kawat Kejut
"Alat kontak tersebut tidak bersifat membunuh, namun hanya bersifat kontak kejut, karena gajah merupakan hewan yang memiliki daya ingat yang baik,"
Penulis: Rizwan | Editor: Nurul Hayati
"Alat kontak tersebut tidak bersifat membunuh, namun hanya bersifat kontak kejut, karena gajah merupakan hewan yang memiliki daya ingat yang baik," kata Afandi kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Ancaman gajah liar di lima desa di Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya hingga kini masih terjadi.
Lima desa yang kerap dilintasi gajah liar meliputi, Desa Blang Lango, Tuwie Meuleusong, Kandeh, Kila, dan Blang Teungku.
Sejumlah fasilitas penduduk seperti rumah dan tanaman warga, ikut dirusak selama beberapa tahun terakhir.
Namun untuk mengantisipasi gajah liar, terutama lahan 10 hektare yang ditanami kelapa sawit milik Badan Usaha Gampong (BUMG) Tuwie Meuleusong, terpaksa memasang kawat kejut sebagai pagar kebun.
Dengan penggunaan dana desa, Keuchik Tuwie Meulesong, Afandi bersama pengurus BUMG memasang kawat kontak kejut di sekeliling perkebunan kelapa sawit tersebut.
"Alat kontak tersebut tidak bersifat membunuh, namun hanya bersifat kontak kejut, karena gajah merupakan hewan yang memiliki daya ingat yang baik," kata Afandi kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).
• PLN Turunkan Tarif Listrik untuk 7 Golongan Pelanggan, Berlaku Oktober-Desember 2020, Ini Rinciannya
Dikatakannya, kontak kejut itu dapat memberikan efek trauma pada gajah yang mendekati kebun sawit milik desa.
“Maka hewan tersebut tidak akan berani lagi menyerang perkebunan kami,” ujarnya.
Afandi menyatakan, sebelum memasang alat kontak kejut sudah telah berkonsultasi dengan BKSDA Aceh.
Alat kejut tersebut, sering dipakai untuk peternakan dan perkebunan besar untuk menjaga dari serangan hama dari luar.
Dampak kawat kejut tanaman kelapa sawit BUMG Tuwie Meulesong, tumbuh subur dan mulai membuahkan hasil.
Bukannya terusik dengan hewan lindung itu, harap Afandi, pemerintah dapat bekerja sama dengan desa untuk membangun penangkaran gajah jinak di kawasan hutan setempat.
"Desa Tuwie Meuleusong siap menyediakan lahan hutan khusus, untuk penangkaran gajah jinak," katanya.