Dampak COvid-19, Seniman Aceh Barat Menjerit, Ada Jadi Penjual Bungkus Nasi Sampai Tukang Bangunan

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dampak Covid-19 yang telah mempengaruhi seluruh lini kehidupan, juga menimpa para seniman.

Tak pelak, para seniman di Aceh Barat mulai menjerit.

Ekonomi mereka kian terpuruk, hingga untuk membayar tunggakan listrik saja sudah tak mampu lagi.

Kondisi tersebut juga terjadi akibat usaha mereka yang tidak bisa jalan lagi.

Seperti salah satu seniman di Aceh Barat Marlina Umar dan Lem Ben.

Keduanya harus alih profesi sebagai penjual nasi bungkus di salah satu warkop di Meulaboh Aceh Barat.

“Sudah 30 tahun saya sebagai seniman, baru kali ini merasakan beratnya ekonomi," kata Lemben kepada Serambinews.co, Rabu (2/9/2020) di rumahnya, Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan.

"Listrik di rumah saya sudah padam sebulan, karena sudah tidak mampu lagi bayar tagihan,” ungkap Lemben, yang sempat meneteskan air mata saat ditemui.

Disebutkan, sebelum pandemi Covid-19, manggung di setiap tempat hajatan dan pesta perkawinan.

Namun hal itu tidak bisa mereka lakukan lagi.

Dikatakan, produksi album dan manggung sudah menjadi profesi yang menjadi sumber ekonominya.

• 7 Putra Terbaik Aceh Barat Berhasil Selesaikan Program MDP PT Mifa Bersaudara

• Truk Barang Kangkangi Aturan, Bongkar Muat Barang di Tempat Terlarang, Pengusaha Dinilai Bandel

• Pelabuhan Jetty Ujung Karang Rusak Dihantam Kapal Pengangkut Tiang Pancang, DPRK Minta Diperbaiki

Tetapi, katanya, dengan tidak jalannya usaha tersebut, ekonominya terus terpuruk.

Akibat tidak jalannya usaha, harus beralih profesi untuk menghidupi keluarga dengan berjualan nasi bungkus setiap hari.

Lemben dan Marlina Umar merupakan sepasang suami istri yang kompak setiap mendapatkan job manggung.
Marlina Umar merupakan salah satu penyanyi lagu-lagu Aceh yang tidak asing lagi.