Berita Abdya
Irigasi Hancur Diterjang Banjir, Puluhan Hektare Sawah di Susoh dan Blangpidie Abdya Kering
Saluran irigasi teknis yang rusak parah tersebut, satu titik lokasi tepi jalan Desa Kuta Bahagia, Blangpidie atau di depan rumah Tgk Bukhari.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Saluran irigasi teknis yang rusak parah tersebut, satu titik lokasi tepi jalan Desa Kuta Bahagia, Blangpidie atau di depan rumah Tgk Bukhari.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Puluhan hektare areal sawah siap dan sudah ditanam di Blang Cot Seutui Desa Kuta Bahagia (Paya), Kecamatan Blangpidie dan Blang Beuah Desa Pawoh Kecamatan Susoh, dilanda kekeringan selama dua hari terakhir hingga Rabu (2/9/2020).
Peristiwa sangat meresahkan petani itu terjadi karena saluran irigasi yang memasok air ambruk di empat titik lokasi diterjang banjir luapan Krueng Beukah/Krueng Susoh dalam peristiwa hujan lebat, Senin (31/8/2020) malam.
Saluran irigasi teknis yang rusak parah tersebut, satu titik lokasi tepi jalan Desa Kuta Bahagia, Blangpidie atau di depan rumah Tgk Bukhari.
Di lokasi ini, sepanjang 15 meter saluran ambruk sehingga suplai air sawah terputus total.
Tiga titik lainnya saluran pembagi air dalam areal sawah Blang Beuah, Desa Pawoh, Susoh.
• VIDEO - Tempat Isolasi di Lhokseumawe Masih tak Ditempati Hingga Kini
• Tersangka Kasus Korupsi, Jaksa Pinangki Sirna Malasari, Tertunduk Lesu tanpa Senyum Usai Diperiksa
• Laga Ujicoba, Persiraja U-20 Tahan Imbang Persiraja Senior di Stadion H Dimurthala
Di kawasan ini puluhan meter saluran hancur sampai tidak berbentuk lagi akibat diterjang luapan banjir besar.
Jauhari, seorang petani setempat kepada Serambinews.com, Rabu (2/9/2020) menjelaskan, peristiwa ambruk saluran lokasi samping jalan Desa Kuta Bahagia mengakibatkan suplai air menuju areal Blang Beuah, Desa Pawoh, Susoh putus total.
Termasuk terhenti pasokan air menuju areal Blang Paya Pisang Klat Desa Padang Baru, Susoh.
Padahal petani kawasan itu sedang mengarap dan sebagian lahan sawah lainnya siap tanam.
Bahkan, sebagian lahan sawah sudah ditanam padi MT Gadu 2020 selama sepekan terakhir.
“Olah lahan terkendala akibat terputus suplai air.
Lahan yang siap tanam kembali kering dikhawirkan akan mengeras sehingga harus diolah kembali,” kata Jauhari, didampingi petani yang lain.