Berita Aceh Jaya
MAS di Calang Ditutup karena tak Ada Pendaftar Tahun Ini, Ini Nasib Siswa Kelas II dan III
"Untuk tahun ini ditutup sementara sekolah itu, karena tidak ada yang mendaftar dan beberapa kendala lainnya," ungkapnya.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Nur Nihayati
"Untuk tahun ini ditutup sementara sekolah itu, karena tidak ada yang mendaftar dan beberapa kendala lainnya," ungkapnya.
Laporan Riski Bintang I Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG - Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Calang ditutup.
Penyebabnya lantaran tidak memiliki siswa yang mendaftar pada tahun pelajaran 2020.
Penutupan madrasah tersebut dibenarkan kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Jaya Samsul Bahri yang dihubungi Serambinews.com, Rabu (2/9/2020)
Menurutnya, penutupan sekolah tersebut disebabkan beberapa faktor.
Termasuk tidak adanya peminat yang mendaftarkan diri sebagai peserta didik pada sekolah tersebut.
"Untuk tahun ini ditutup sementara sekolah itu, karena tidak ada yang mendaftar dan beberapa kendala lainnya," ungkapnya.
• Bertambah Dua Orang, Pasien Positif Corona di Aceh Singkil
• Tuntut Rumah Bantuan Dibangun, Puluhan Warga Datangi BPBD Pidie, Ada yang Menggendong Bayi
• Melihat Aktivitas Irwandi, Putera Kebudayaan Aceh 2020 Ditengah Pandemi Covid-19
Menurutnya, selama ini sekolah tersebut juga tidak memiliki tenaga pengajar yang memadai atau dengan kata lain banyak kekurangan tenaga pengajar.
Kurangnya tenaga pengajar disebabkan oleh keuangan sekolah yang tidak dapat menutupi kebutuhan gaji para guru lantaran tidak adanya subsidi yang memadai dari pemerintah.
"Kalau dulu ada disubsidi dan di bantu oleh pemerintah daerah.
Namun sekarang sudah di alihkan ke provinsi.
Ini salah satu kendala kita, sehingga tidak bisa lagi dibantu oleh pemda, kalau tidak ada dana bagaimana bisa jalan untuk gaji guru," kata Samsul Bahri.
Untuk murid kelas II dan III sendiri saat ini akan dipindahkan ke MAS Dayah Ar-Rissalah untuk proses belajar mengajar.
"Murid kita pindahkan ke MAS Ar-risalah, gedung tersebut kemarin kita wacanakan kita buka Madrasah Ulumul Qur,an, kerjasama dengan PEMDA malah, namun karena COVID-19 jadi terhalang," kata Samsul Bahri.
Dalam kesempatan itu, kepada Serambinews.com, Samsul Bahri sendiri berharap agar sekolah tingkat SMA dan MA dapat kembali dikembalikan kewenangan kepada pemerintah daerah.(*)