Perjalanan Panjang Timor Leste, dari Tangan ke Tangan Penjajah Menuju Kemerdekaan
Negara yang kini bernama resmi Republik Demokratik Timor Leste ini memiliki sejarah pelik, jatuh dari tangan ke tangan penjajah selama beratus tahun
SERAMBINEWS.COM - Belum lama ini Timor Leste memperingati kemerdekaannya yang ke-21, tepatnya pada tanggal 30 Agustus kemarin.
Terlepas dari kondisi perekonomian Timor Leste yang menjadi sorotan setelah bertahun-tahun merdeka, perjalanan panjang harus ditempuh negara untuk merdeka.
Dalam sejarah Timor Leste, negara berjuluk 'Bumi Loro Sae' ini dapat dikatakan pernah berbagi penderitaan dengan Bangsa Indonesia.
Seperti Indonesia dan kebanyakan negara tetangga, Timor Leste pun pernah menjadi negara jajahan Bangsa Eropa.
Meski begitu, pada masa-masa menjelang terbentuknya negara Timor Leste, Indonesia pun menjadi sosok penjajah di mata 'Bumi Loro Sae'.
Negara yang kini bernama resmi Republik Demokratik Timor Leste ini memiliki sejarah pelik, jatuh dari tangan ke tangan penjajah selama beratus-ratus tahun.
Kekayaan kayu cendana yang dimilikinya, disebut-sebut merupakan daya tarik untuk Bangsa Eropa datang ke negara di sebelah timur Indonesia ini.
Seperti apa sejarah Timor Leste yang kini telah menjadi negara yang berdiri sendiri?
Melansir Britannica.com, Portugis merupakan negara yang pertama menetap di Pulau Timor pada tahun 1522.
Sekitar 93 tahun kemudian, datanglah Belanda yang tak mau kalah untuk mengusasi pulau ini, tepatnya pada 1613.
Belanda dan Portugis berjuang untuk supremasi atas Timor, dan kedaulatan Portugis atas bagian timur pulau itu diselesaikan dengan perjanjian pada tahun 1860 dan 1893, meskipun yang terakhir baru efektif pada tahun 1914.
Keberadaan dua kekuatan Eropa di Pulau Timor ini pun membuat Timor Leste terbagi menjadi dua, yaitu bagian timur yang dikuasai Portugis dan bagian barat yang berada di bawah kekuasaan Belanda.
Tak hanya dua negara tersebut yang terlibat dalam penguasaan Pulau Timor.
Jepang pun ikut menduduki Timor selama Perang Dunia II.
Setidaknya Jepang sempat menguasai Timor Leste dari 1942 hingga 1945, sebelum kemudian kekalahannya dalam Perang Dunia II membuatnya harus mundur.