Peringatan BMKG: Waspada Gempa Kerak Dangkal akibat Sesar Aktif, Bisa Merusak Walau Magnitudo Kecil
BMKG menyebutkan, untuk menimbulkan kerusakan bangunan rumah, gempa akibat sesar aktif dangkal tidak harus berkekuatan besar.
4. Sukabumi (Jawa Barat)
Gempa Sukabumi magnitudo 3,3 pada 4 September 2020 pukul 13.30 WIB lokasi episenter pada koordinat 7,11 LS dan 106,93 BT, tepatnya di darat pada jarak 20 km arah tenggara Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Kedalaman 4 km dan dirasakan di Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, dengan skala intensitas II-III MMI.
• Fakta Gempa Kembar Bengkulu, Terasa Sampai Singapura dan Serpong
Daryono menyebutkan, gempa Dieng terjadi karena dipicu oleh sesar di sekitar Pegunungan Dieng.
Adapun gempa Sukabumi dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Cipamingkis.
Sementara itu, gempa Bantul dipicu oleh aktivitas penyesaran di zona Sesar Opak.
BMKG menyebutkan, untuk menimbulkan kerusakan bangunan rumah, gempa akibat sesar aktif dangkal tidak harus berkekuatan besar.
“Sejak 2015, di Pulau Jawa saja setidaknya telah terjadi lima kali gempa merusak yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang berkedalaman dangkal dengan magnitudo kurang dari 5,0 (M<5,0),” kata dia.
Gempa-gempa yang pernah terjadi dan merusak tersebut yakni:
- Gempa Madiun magnitudo 4,2 pada 25 Juni 2015.
- Gempa Pangalengan magnitudo 4,2 pada 6 November 2016.
- Gempa Garut magnitudo 3,7 pada 18 Juli 2017.
- Gempa Banjarnegara magnitudo 4,4 pada 18 April 2018 merusak lebih dari 316 bangunan rumah.
- Gempa Lebak magnitudo 4,4 pada 7 Juli 2018.
• Gempa Guncang Filipina Tengah, Satu Orang Tewas, Puluhan Orang Terluka, Ini Dia Foto-Fotonya
Sebagai upaya mitigasi, BMKG mengimbau masyarakat mewujudkan bangunan rumah tahan gempa dan memahami apa saja yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
Menurut dia, yang terjadi sebenarnya adalah bangunan tembok berkualitas rendah yang tidak mengacu pada aturan bangunan tahan gempa sehingga dapat roboh dan menimpa penghuninya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Ingatkan Waspada Gempa Kerak Dangkal karena Sesar Aktif di Pulau Jawa"