Reza Ditangkap Kasus Sabu

Reza Artamevia Kembali Ditangkap Atas Kasus Sabu-sabu, Berikut Perjalanan Kasusnya

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan informasi ini.

Editor: Mursal Ismail
Tribunnews/Jeprima
Penyanyi Reza Artamevia saat tiba dikediamannya di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2016). Reza didampingi kuasa hukum serta keluarga menjelaskan kepada awak media terkait kasus narkotika yang melibatkan dirinya dan ketua umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Brajamusti. 

Saat itu, Reza Artamevia ditangkap bersama Gatot Brajamusti beserta istrinya, Dewi Aminah, di sebuah kamar hotel di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Divisi Humas Polri yang saat itu dijabat Irjen Boy Rafli Amar, membenarkan bahwa urine Reza Artamevia terindikasi positif narkoba.

"Iya betul, infonya hasil tes urinenya (Reza) positif," ujar Boy, seperti yang diberitakan Kompas.com pada Selasa, 30 Agustus 2016.

Diberitakan Kompas.com, pada 1 September 2016, Reza Artamevia kemudian menjalani rehabilitasi rawat jalan di NTB.

Reza direhabilitasi lantaran tidak memiliki barang bukti saat ditangkap.

Merasa Ditipu Gatot Brajamusti soal 'Asfat'

Dikutip dari Kompas.com, Reza Artamevia melaporkan mantan guru spiritualnya, Gatot Brajamusti, ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 Oktober 2016.

Laporan itu ia ajukan karena dirinya merasa ditipu oleh Gatot soal penyalahgunaan narkotika.

"Hari ini kami laporkan Gatot dengan Pasal 378 tentang penipuan, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara."

"Selama ini klien kami tidak mengerti isi zat asfat itu. Ternyata asfat itu sabu," ujar Ramdan Alamsyah yang saat itu menjadi Kuasa Hukum Reza.

Menurut Ramdan, sejumlah uang yang dikeluarkan Reza untuk membantu orang tidak mampu justru digunakan Gatot untuk membeli sabu.

"Selama ini diminta patungan berupa uang, baik transfer atau tunai."

"Itu untuk membantu orang tidak mampu. Ternyata untuk beli asfat. Asfat itu sabu, intinya itu," kata dia.

Saat itu, Reza mengaku merasa rugi secara moril.

"Saya disangka, 'Wah pemakai berat'. Gambaran saya juga disebut buruk. Saya tidak tahu bentuk sabu itu seperti apa. Saya tidak tahu asfat itu sabu," ucapnya, seperti yang diberitakan Kompas.com pada 7 Oktober 2016.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved