Berita Banda Aceh
PDAM Tirta Daroy Upgrade Alat Produksi, Produksi 800 Liter Air/Detik, Sekarang Berkurang Karena Ini
Selama pengerjaan proyek, pihak PDAM pun harus mengurangi produksi air bersih, sehingga nanti akan ada gangguan suplai ke pelanggan.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Selama pengerjaan proyek, pihak PDAM pun harus mengurangi produksi air bersih, sehingga nanti akan ada gangguan suplai ke pelanggan.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – PDAM Tirta Daroy Banda Aceh mengumumkan mengenai dimulainya proyek peningkatan kapasitas produksi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lubok Batee, Lambaro, Aceh Besar.
Karena kebutuhan air bersih warga Banda Aceh semakin sehari semakin tinggi, maka pihaknya harus melakukan peningkatan produksi (upgrating) unit produksi.
Selama pengerjaan proyek, pihak PDAM pun harus mengurangi produksi air bersih, sehingga nanti akan ada gangguan suplai ke pelanggan.
Direktur Utama PDAM Tirta Daroy, T Novrizal Aiyub atau yang akrab disapa Ampon Yub mengatakan, untuk memenuhi suplai air bersih ke ribuan pelanggannya dan menghindari gangguan saat musim hujan, Instalasi produksi di Lambaro itu akan diupgrade hingga mampu berproduksi sebanyak 800 liter/detik.
“Maka kita naikkan kapasitas 800 liter perdetik, jadi harapan kita kalaupun musim hujan, masih berproduksi hingga 700 liter perdetik dan menghindari gangguan,” tandasnya.
• Cara Agar Video Kamu Cepat Viral dan Trending di TikTok, Auto Masuk FYP!
• Ratusan Tahun Dijajah Portugis & Sempat Jadi Bagian dari Indonesia, Inilah Fakta tentang Timor Leste
• Selamat! Muhammad Akkral dan Fadhilaturrahmi Dinobatkan Jadi Agam Inong Duta Wisata Banda Aceh 2020
Ia menjelaskan, sebenarnya selama ini kapasitas produksi instalasi pengolahan milik PDAM Tirta Daroy di Lambaro hanya 500 liter perdetik.
Namun karena tingginya kebutuhan air warga Banda Aceh, pihaknya harus memaksakan produksi hingga 600/700 liter perdetik agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Namun saat musim hujan dan sumber air baku di Krueng Aceh keruh, Tirta Daroy sering mengurangi produksi ke batas normalnya yaitu 500 liter/detik.
Dengan kondisi itu, maka sering terjadi gangguan distribusi.
Ia menambahkan, selama pengerjaan tahap awal diperkirakan akan berkurang produksi antara 250 hingga 200 liter perdetik atau 30 persen dari total produksi.
Namun, jelas Ampon Yub, jumlah kekurangan produksi akan semakin mengecil dari hari ke hari. Karena pengerjaan itu dibagi dalam empat unit instalasi produksi.
“Di awal aja kekurangan besar, nanti pelan-pelan kekurangan produksi itu semakin kecil. Karena dia dibagi empat kompartemen. Jika satu kompartemen sudah selesai, maka langsung berproduksi dengan kapasitas yang baru, tentu lebih besar. Maka pengerjaan baru dilanjutkan ke kompatermen selanjutnya,” ujarnya.