Baru Nova Iriansyah yang Jenguk Asrama Aceh Malang, Langsung Dibangun, Berikut Asrama Aceh Surabaya
Sejak 23 tahun terakhir, baru Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang bersedia mengunjungi Asrama Mahasiswa Aceh di Malang. Sebelumnya tidak pernah..
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Dalam 23 tahun terakhir, baru Plt Gubernur Aceh Nova, Iriansyah yang bersedia mengunjungi Asrama Mahasiswa Aceh di Malang. Sebelumnya tidak pernah ada gubernur atau pejabat gubernur Aceh yang datang ke sana.
Kedatangan Nova Iriansyah, Senin (7/9/2020) bukan hanya berkunjung biasa, melainkan juga menjanjikan akan membangun asrama mahasiswa Aceh Malang dan asrama mahasiswa Aceh Surabaya sekaligus.
Ketua Masyarakat Aceh di Malang, Husni menyambut gembira kedatangan Plt Gubernur ke asrama Aceh di Malang. Karena baru kali ini ada gubernur Aceh datang ke asrama tersebut.
“Sebelumnya, tidak pernah ada gubernur yang datang ke Malang, selain pak Nova, selama saya disini, sudah 23 tahun di Malang, dan Pak Nova pula yang mau membangun asrama mahasiswa Aceh ini," katanya.
Rencana membangun dua asrama mahasiswa Aceh di Malang dan Surabaya itu disampaikan sendiri oleh Nova Iriansyah MT, saat berkunjung ke Asrama Mahasiswa Aceh Tgk Chik Di Tiro, di Jalan Bendungan Jati Gede, Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
• Ada Gelas Bir Dalam Duburnya, Pria Ini tak Tahan Sakit Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
• Status Kota Langsa Orange Covid-19, KMB Tatap Muka Tetap Lanjut, Wali Siswa Boleh Pilih Opsi Daring
• Prediksi Cuara Barat Selatan Aceh 8 September, Waspadai Petir hingga Angin Kencang
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh juga telah bertemu dengan perwakilan mahasiswa Aceh di Surabaya, yang tinggal di asrama Pelajar Mahasiswa Kekeluargaan Tanah Rencong (PMKTR) atau biasa disebut Asrama Meunasah Aceh.
Untuk pembangunan kedua asrama tersebut, kata Nova, Pemerintah Aceh akan menganggarkan dana Rp 4 miliar untuk asrama mahasiswa di Malang dan Rp 5 miliar untuk asrama di Surabaya, sesuai dengan proposal yang diajukan oleh tokoh masyarakat Aceh dari dua kota tersebut.
Ketua Masyarakat Aceh di Malang, Husni, menambahkan, rencana pembangunan asrama 4 lantai itu, pihaknya akan menyiapkan proposal yang dikirim ulang bersama dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Walaupun pernah dibuat dan dikirim ke Pemerintah Aceh pada 2019 lalu.
Sementara asrama yang ditempati mahasiswa Aceh saat ini, katanya, dulu dibeli oleh Pemerintah Aceh pada tahun 2004.
"Dulu atas nama saya, sekarang sudah dialihkan lewat notaris menjadi milik Pemerintah Aceh," kata Husni.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Keluarga Tanah Rencong (KTR) Surabaya, Busra A Rani, yang mendukung pembangunan asrama bagi mahasiswa Aceh di Ibukota Jawa Timur itu.
"Karena pada saat awal, mahasiswa sangat sulit mencari tempat yang layak untuk mereka tinggal. Jadi kami pun termasuk Plt Gubernur dulu adalah perantau. Saat awal kita datang sangat susah bila kita tidak ada tempat," katanya.
Sehingga tambahnya, masyarakat Aceh di Surabaya sangat berharap adanya asrama yang layak bagi mahasiswa Aceh di perantauan.