Paman dan Keponakan Tewas Dibunuh Satpam Perumahan di Padang, Pelaku Ngaku Sakit Hati Sering Diejek
Kedua korban dibunuh dengan cara ditusuk pakai senjata tajam oleh pelaku yang bekerja sebagai satpam.
Selain itu, pelaku mengakui telah membuang barang bukti pisau di kawasan Bukittinggi.
• Wanita Asal Maroko Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas, Ngaku Hanya Gigit Tubuh Anaknya
• Fachrul Razi Dinilai Lebih Cocok Jadi Menteri Pertahanan Ketimbang Menteri Agama, Apa Alasannya?
Motif Pembunuhan
AKP Edriyan Wiguna mengatakan, motif pembunuhan ini karena ada unsur sakit hati.
"Korban sering mengejek pelaku sehingga terjadinya cekcok. Informasi sementara, diduga saat kejadian pelaku khilaf dan akhirnya terjadi perkelahian," kata dia.
Pelaku dan korban sudah saling kenal.
Kata dia, pelaku juga pernah menegur korban agar tidak berenang di kawasan perumahan yang ia jaga.
Edriyan menyebutkan, pelaku menegur karena ia merupakan satpam di perumahan tersebut.
"Sedangkan korban merupakan masyarakat sekitar," katanya.
Kronologi
AKP Edriyan Wiguna menceritakan, awalnya seorang saksi bernama Dewi Rosita mendapatkan informasi bahwa anaknya AJ (38) terlibat perkelahian di depan pos satpam Perumahan The Green Mutiara.
Selanjutnya, saksi datang ke lokasi dan menemukan anaknya beserta adiknya dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.
"Melihat kejadian tersebut, saksi memberitahukan ke saksi lainnya bernama Hendrik serta kepada anggota keluarga lainnya," kata AKP Edriyan Wiguna.
Selanjutnya, salah seorang keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lubuk Kilangan.
"Kami langsung amankan lokasi kejadian. Selanjutnya, kami berkoordinasi dengan SPKT Polresta Padang," ujarnya.
Saat berada di lokasi kejadian, pihaknya menemukan pos satpam dalam keadaan kosong.