Berita Nagan Raya

UIN dan Dinas Perpustakaan Nagan Raya Bahas Trend Perpustakaan di Era Digital

Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nagan Raya....

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Webinar UIN Ar Raniry Banda Aceh dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nagan Raya, Senin (7/9/2020). 

Laporan Rizwan |Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nagan Raya menyelenggarakan website seminar (webinar) bertema “Trend Perpustakaan di Era Digital” melalui Video Conference Zoom, Senin (7/9/2020).

Pera rilis diterima Serambinews.com, webinar yang dibuka Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nagan Raya, Linda Yunita SKM.

Kegiatan itu menghadirkan narasumber Nazaruddin Musa MLIS (pustakawan berprestasi tingkat nasional) dan Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Nurhayati Ali Hasan MLIS.

Nazaruddin menjelaskan bahwa di era digital kiprah pustakawan memang semakin hangat diperdebatkan di era 4.0 atau sering juga diistilahkan dengan era disrupsi.

Ia menilai bahwa ada yang pesimis kalau kiprah pustakawan akan redup bahkan lenyap seiring meningkatnya peran teknologi.

Namun ada juga yang optimis bahwa kiprah pustakawan akan lebih bersinar dan terus diperhitungkan.

“Terhadap perdebatan ini saya berpendapat bahwa penerapan teknologi di perpustakaan secara otomatis akan meningkatkan performa perpustakaan, tetapi tidak otomatis meningkatkan citra pustakawannnya," katanya.

Citra pustakawan sangat tergantung kepada sikap pustakawan itu sendiri.

Selain itu, Nazaruddin menilai perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat menuntut peningkatan kompetensi pustakawan 4.0.

Sebagai pelayan informasi profesional, pustakawan 4.0 perlu proaktif, kreatif dan inovatif dalam menciptakan dan memberikan layanan sesuai kebutuhan pengguna di era 4.0.

Sementara itu, Nurhayati Ali Hasan yang tampil pada sesi kedua dengan materinya tentang perpustakaan dalam tatanan normal baru menjelaskan bahwa profesi pustakawan merupakan profesi yang memegang peran strategis dalam pembangunan sumber daya manusia.

Serta menjadi agen penyediaan informasi untuk tujuan informasi, pendidikan, penelitian maupun pengetahuan.

Menurut Nurhayati, wabah covid-19 yang melanda sekitar 8 bulan ini semakin menuntut kompetensi teknologi informasi sebagai suatu bagi pustakawan.

"Untuk itu pustakawan dan calon pustakawan harus terus meningkatkkan kompetensinya agar profesionalismenya diakui oleh masyarakat di new normal ini," katanya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved