Lifestyle

5 Tips Bagi yang Sering Mengalami Lupa, Jangan Buru-buru Vonis Alzheimer

Hanya saja, kalau keseringan kamu alami dan sering jadi masalah, apakah kondisi ini masih normal?

Editor: Nur Nihayati
Shutterstock
Ilustrasi 

Gaya hidup pasti memengaruhi memori. Jika kolesterol, tekanan darah, dan gula darah terlalu tinggi, pembuluh darah di dalam dan sekitar otak bisa tersumbat atau rusak.

Sebuah studi Harvard menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak lemak jenuh (ditemukan dalam daging dan produk susu) melakukan tes memori lebih buruk daripada mereka yang makan lebih sedikit.

Jika kamu mencoba membuat pilihan makanan yang lebih baik, pertimbangkan diet Mediterania.

Cara makan ini menampilkan ikan kaya omega-3, minyak zaitun yang menyehatkan jantung, dan banyak produk segar mampu melindungi pemikiran dan daya ingat.

Lakukan latihan rutin

Hal tersebut akan meningkatkan aliran darah ke otak. Kamu harus melakukannya 30 menit setiap hari.

Kemudian, kamu perlu tidur teratur, yang akan membantu otak mengarsipkan memori sehingga dapat mengaksesnya nanti.

Jika kamu merokok, berhentilah. Karena hal tersebut bisa merusak pembuluh darah.

Memori dan Penuaan

Memori memang tampak semakin buruk selama bertahun-tahun.

Kamu perlahan-lahan mulai kehilangan sel-sel otak mulai usia 20-an, dan bahan kimia tertentu yang dibutuhkan sel-sel ini juga menurun.

Masuk akal bahwa ingatan akan lebih tajam pada usia 25 tahun daripada usia 55 atau 75 tahun.

Perubahan memori utama tidak selalu menandakan penyakit Alzheimer.

Mereka dapat disebabkan oleh stroke, cedera kepala, kekurangan vitamin dalam diet, atau masalah tidur.

Bahkan mungkin merupakan efek samping dari salah satu obat yang digunakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved