Breaking News

Luar Negeri

Ayah dan Ibu di China Gugat Putrinya ke Pengadilan, Hanya Karena Menolak Merawat Adiknya

Padahal, selama ini putri sulungnya itu sudah memberi tunjangan setiap bulan untuk menghidupi keluarganya.Orang tua Le Le yang miskin selama beberapa

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
ODDITY CENTRAL
Seorang putri berusia 22 tahun digugat oleh orang tuanya untuk mengambil tanggung jawab membesarkan adinya usia 2 tahun seorang diri. (Oddity Central) 

SERAMBINEWS.COM - Media sosial di China kini tengah diramaikan dengan kisah kontroversial tentang pasangan suami istri yang menggugat putri mereka ke pengadilan.

Bukan perkara pidana atau kekerasan lainnya, tapi karena sang putri yang masih berusia 22 tahun itu menolak diberikan tanggung jawab untuk membesarkan adik laki-lakinya seorang diri.

Padahal, selama ini putri sulungnya itu sudah memberi tunjangan setiap bulan untuk menghidupi keluarganya.

Melansir Oddity Central, Kamis (10/9/2020), menurut laporan media lokal di China, orang tua dari gadis yang disebut bernama Le Le memang memiliki kondisi ekonomi yang tidak bagus.

Orang tua Le Le yang miskin selama beberapa tahun terakhir hidup dari tunjangan bulanan yang diberikan oleh putrinya.

Tapi mereka memutuskan untuk memiliki anak kedua, yakni adik Le Le yang kini sudah berusia dua tahun.

Awalnya Tak Percaya Corona, Mahasiswa Ini Malah Positif Covid-19 Jelang Sidang Skripsi, Ini Kisahnya

Saat menyadari bahwa mereka tak mampu membiayai dan mengasuh balita itu, orang tua Le Le pun menyerahkan tugas itu pada putri sulungnya.

Mereka meminta Le Le membesarkan adik laki-lakinya yang berusia dua tahun itu sendirian, tapi atas nama orang tuanya.

Le Le yang baru saja lulus dari perguruan tinggi dan mendapat pekerjaan pertamanya itu menolak permintaan orang tuanya.

Tapi hal itu malah membuat kedua orang tuanya itu kompak menggugat Le Le ke pengadilan.

Sayang, Le Le tak berhasil memenangkan kasus tersebut hingga ia diperintahkan oleh Pengadilan setempat untuk bertanggung jawab atas saudara laki-lakinya itu.

Sesuai dengan Pasal 29 dari 'Undang-Undang Perkawinan Republik Rakyat Tiongkok', orang dewasa yang orang tuanya telah meninggal atau tidak dapat merawat anak di bawah umur memiliki kewajiban untuk merawat saudara mereka.

Inilah Contoh Melawan Penguasa, Kantor Aktris Kangana Ranaut di Mumbai Dihancurkan

Diberitakan, Le Le sehari-harinya berhasil menghidupi kebutuhan dirinya sendiri selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Ia bermimpi membangun karir dan berhasil mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Namun sekarang, disamping tetap bekerja, Le Le juga memiliki tanggung jawab dan harus membesarkan adik laki-lakinya yang masih berusia 2 tahun itu seorang diri.

Dilaporkan hanya beberapa hari yang lalu, kisah Le Le ini menimbulkan cukup banyak kontroversi di media sosial.

Sekitar 74 juta orang membahasnya di platform jaringan sosial Weibo milik China.

Sebagian besar diantara mereka setuju dengan keputusan pengadilan yang melepaskan tanggung jawab pengasuhan itu pada Le Le.

5 Tips Bagi yang Sering Mengalami Lupa, Jangan Buru-buru Vonis Alzheimer

Menurut mereka, hal itu tidak adil bagi Le Le yang masih berusia 22 tahun.

Sedangkan orang tuanya disebut tidak bertanggung jawab ketika mereka memutuskan untuk memiliki anak kedua.

Menurut mereka, padahal orang tuanya bisa mencari pekerjaan, atau setidaknya berkonsultasi dengan Le Le sebelum mengandung anak kedua mereka.

Sementara itu, menurut situs berita lokal Two Eggz, banyak pasangan di China yang memiliki banyak anak tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan kemampuan ekonomi mereka.

Itu terjadi sejak China menghapus kebijakan memiliki dua anak. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved