Breaking News

Info Subulussalam

Lagi, Seorang Pasien Positif Covid-19 di Subulussalam Meninggal Dunia

Gugus Tugas Kota Subulussalam kembali melaporkan penambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Serambinews.com
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Subulussalam, Baginda Nasution SH MM saat menggelar konferensi pers menegaskan adanya penambahan 7 orang warga Kota Subulussalam terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa(18/8/2020) 

Dia menyatakan dalam keadaan darurat diharapkan semua pihak untuk bisa menjaga suasana yang sejuk dan damai tidak perlu menghujat.

Baginda mengingatkan semua komponen tidak membuat hal-hal bersifat memaki dan menyalahkan siapapun.

Karena pemerintah saat ini sedang berbuat dalam menangani Covid-19.

Baginda meminta semua pihak dapat secara bersama-sama untuk mencegah penularan Covid-19 melalui mendisiplinkan diri.

Seperti menjaga kesehatan diri, menjaga imunitas dan tetap mendekatkan diri kepada Allah Swt.

“Kita jangan panik, jangan takut berlebihan atau sebaliknya takabbur atau sombong namun kita harus berupaya dan berikhtiar sebagai upaya kita insan yang lemah,” ujarnya.

Pemakaman tanpa Prokes

Sementara itu, untuk kedua kalinya pasien positif Covid-19 di Kota Subulussalam dimakamkan tanpa melalui protokol kesehatan (Prokes).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam Baginda Nasution, kepada Serambinews.com, Jumat (4/9/2020).

Pasien positif Covid-19 yang  meninggal dunia dan proses fardhu kifayahnya tanpa protokol kesehatan berinsial S, warga Kecamatan Simpang Kiri.

“Tidak melalui protokol kesehatan karena almarhum sudah keluar Rumah Sakit atau pulang ke rumah atas permintaan sendiri, sebelum meninggal dunia,” kata Baginda.

Dijelaskan, S telah meninggal dunia sebelum hasil swabnya dari laboratorium Unsyiah Banda Aceh keluar.

S sendiri  masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Subulussalam Minggu 30 Agustus lalu sekitar pukul 02.00 WIB.

Dia dirawat di RSUD Subulsusalam dengan keluhan sesak nafas serta demam selama dua hari.

Pasien dibawa karena sudah sulit diajak komunikasi (cenderung mengantuk).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved