Gajah Jinak

Gajah Jinak di CRU DAS Peusangan Akhirnya Mati Setelah Menjalani Perawatan di PLG Saree

Gajah jinak berjenis kelamin betina berusia sekitar 37 tahu itu, mengalami luka dan infeksi karena diserang kawanan gajah liar pada pertengahan Agustu

Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
Foto Dok CRU Das Peusangan.
Tim BKSDA Aceh menurunkan tiga ekor gajah jinak untuk menghalau puluhan gajah liar yang mendiami kawasan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Minggu (1/12/2019). Foto Dok CRU Das Peusangan. 

Laporan Budi Fatria I Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Seekor gajah jinak di Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, akhirnya mati setelah tiga pekan menjalani perawatan.

Gajah jinak berjenis kelamin betina berusia sekitar 37 tahu itu, mengalami luka dan infeksi karena diserang kawanan gajah liar pada pertengahan Agustus 2020.

Kepala BKSDA Aceh Agus Ariyanto melalui sambungan telepon, Kamis (10/9/2020) menyampaikan, gajah jinak itu mati setelah menjalani perawatan di PLG Saree, Aceh Besar, Sabtu (5/9/2020).

“Tim dokter dari BKSDA Aceh dan PKSL Unsyiah secara bergantian telah melakukan pengobatan namun akibat luka terlalu parah gajah tersebut tidak dapat diselamatkan,” ujar Agus.

Disebutkan, akibat serangan gajah liar itu, gajah jinak yang selama ini berada di CRU DAS Peusangan mengalami luka pada bagian kaki, perut, punggung, dan kuping.

Pemko Subulussalam Sediakan Santunan untuk Keluarga Korban Covid-19, Segini Jumlahnya

Wali Kota dan Kapolres Bagikan Masker di Pusat Pasar Langsa, Ingatkan Warga Patuhi Prokes

Pemilik Warung Nasi Pak Rasyid Setor Zakat Harta Rp 46 Juta ke Baitul Mal Aceh

"Sebelumnya luka diperut dan punggung sudah mulai membaik, namun kaki gajah tersebut masih bengkak sehingga kita mengevakuasi gajah tersebut ke PLG Saree, Aceh Besar agar dapat diobati secara intensif," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, untuk saat ini, gajah liar di kawasan Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah masih berkeliaran dan pihaknya bersama pemerintah daerah berencana akan melakukan penggiringan kembali gajah liar itu guna menyelesaikan pekerjaan kawat kejut yang hampir rampung dikerjakan.

“Kita berharap kawanan gajah liar tersebut dapat dikeluarkan sehingga penyelesaian pemasangan kawat kejut dapat dirampungkan sehingga gajah liar tidak lagi masuk ke areal pemukiman atau perkebunan warga,” harapnya.

Menurutnya, untuk pemasangan kawat kejut saat ini sudah dilakukan sepanjang 4 Km dan sepanjang 6 Km lagi masih dalam proses pemasangan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved