Berita Aceh Timur
Antisipasi Gangguan Gajah, Petani di Aceh Timur Minta Dibangun Pagar Listrik
Pasalnya, kawasan perkebunan petani di daerah itu sudah ditanami tanaman produktif, seperti pisang, jagung, ubi, sawit, dan aneka tanaman
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nur Nihayati
Pasalnya, kawasan perkebunan petani di daerah itu sudah ditanami tanaman produktif, seperti pisang, jagung, ubi, sawit, dan aneka tanaman
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Gajah mendatangi perkampuangan sudah biasa.
Bahkan tanaman yang seharusnya dipanen kerap menjadi santapan hewan berbelalai ini.
Nah, petani di Aceh Timur punya keinginan yang bagus cara menghalau hewan bertubuh besar itu.
Petani di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, minta Pemkab Aceh Timur, dan Forum Konservasi Leuser (FKL) segera membangun pagar listrik atau power fencing electric.
Pasalnya, kawasan perkebunan petani di daerah itu sudah ditanami tanaman produktif, seperti pisang, jagung, ubi, sawit, dan aneka tanaman lainnya.
“Lahan kami baru selesai ditanam sawit program dari peremajaan sawit rakyat (PSR).
• Anggota DPRK Abdya Minta Dinkes Awasi Ketat Warga Positif Corona
• Desa Meunasah Dayah Bireuen, Murid TK Dan Santri Terima Bantuan Sumber DD, Ini Programnya
• Ini Rincian 25 Gampong yang Belum Salurkan BLT-DD Tahap III di Kota Lhokseumawe
Ada juga ada tanaman produktif pisang, jagung, ubi dan tanaman lainnya, kami khawatir masuk gajah dan dirusak.
Karena itu, kami mohon segera dibangun pagar listrik di daerah ini,” ungkap Zakaria, mewakili petani Seumanah Jaya lainnya.
Segera Dibangun
Sementara itu, Supervisor Mitigasi Konflik satwa dan manusia FKL, Mukhlis, mengatakan hasil rapat dengan masyarakat Seumanah Jaya, Jumat (11/9/2020) kemarin petani setuju pagar listrik atau power fencing segera dibangun.
Selain itu masyarakat bersedia ikut serta membersihkan jalur power fencing, dan tidak minta ganti rugi tanaman yang terkena jalur pembangunan.
“Kita (FKL) sudah memesan alat power fencing. Jika masyarakat sudah setuju, Insya Allah bulan depan sudah mulai kita kerjakan.
Program ini pogram kita bersama, FKL hanya bantu beli alat power fencing, dan masyarakat diharapkan membantu merawat nantinya,” ungkap Mukhlis.
Bantu Alat Berat
Untuk mempercepat pembangunan power fencing ini, masyarakat Seumanah Jaya, mohon kepada Pemkab Aceh Timur, membantu alat berat excavator untuk membuka jalur power fencing.
“Kita mohon bantuan excavator untuk buat jalur power fencing.
Karena rute termasuk sulit, karena perbatasan antara areal perkebunan sawit PT Atakana, dengan ladang warga.
Nanti petani juga bantu merintis rutenya,” ungkap Keuchik Desa Seumanah Jaya, Jasman.
Jasman mengatakan power fencing sangat perlu untuk melindungi tanaman warga dari gangguan gajah.
“Kalau sudah ada power fencing, Insya Allah gajah gak masuk lagi, sehingga apapun yang ditanam petani bisa berhasil, dan ekonomi masyarakat bisa bangkit.
Harapan kita power fencing segera terbangun,” harap Jasman mewakili warganya. (*)