Luar Negeri
Iran Eksekusi Mati Pegulat Navid Afkari, Dituduh Membunuh Penjaga Keamanan Dalam Demonstrasi 2018
Iran mengeksekusi seorang pegulat setelah dituduh melakukan pembunuhan dalam demo anti-pemerintah 2018.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Iran mengeksekusi seorang pegulat setelah dituduh melakukan pembunuhan dalam demo anti-pemerintah 2018.
Navid Afkari dihukum karena menikam seorang penjaga keamanan sampai mati selama demo 2018.
Tetapi pegulat Yunani-Romawi berusia 27 tahun itu seorang juara nasional, sempat bersikeras dipaksa mengaku.
Dikatakan, dirinya disiksa oleh petugas keamanan yang menahannya selama kerusuhan tahun 2018.
Persatuan internasional yang mewakili 85.000 atlet pada Selasa (7/9/20200) menyerukan penghapus Iran dari olahraga dunia, jika mengeksekusi Afkari.
Presiden AS Donald Trump juga mengimbau Iran dengan mengatakan satu-satunya tindakan pegulat itu adalah demonstrasi anti-pemerintah di jalanan.
Komite Olimpiade Internasional mengatakan eksekusi Afkari adalah berita yang sangat menyedihkan, lansir AP, Sabtu (12/9/2020).
Dia menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden IOC Thomas Bach telah menulis minggu ini kepada para pemimpin Iran untuk memohon pembebasannya,
"Sangat mengecewakan, permohonan para atlet dari seluruh dunia dan semua pekerjaan di balik layar IOC ... tidak mencapai tujuan kami," kata pernyataan mereka.
Pengacara Afkari menuduh pihak berwenang menolak kunjungan keluarga kliennya sebelum eksekusi, seperti yang diwajibkan oleh hukum.
"Apakah Anda terlalu terburu-buru untuk mengeksekusi hukuman, sehingga Anda juga menolak pertemuan terakhir Navid ?," kata Hassan Younesi di Twitter.
Tidak ada reaksi langsung dari pejabat Iran atas tuduhan pengacara tersebut.
Pembunuhan Hassan Turkman, seorang penjaga keamanan perusahaan air, terjadi selama kerusuhan terburuk dalam satu dekade karena warga Iran kesulitan ekonomi .
Penguasa Iran menyalahkan kerusuhan itu pada apa yang mereka sebut preman.
Terkait dengan musuh asing, Amerika Serikat dan Israel, dan orang buangan.