Update Corona di Banda Aceh
Waspada! Penyebaran Covid-19 di Banda Aceh sudah Meluas dalam Kluster Keluarga
Peran individu sangat menentukan dalam menjamin dan menjaga keluarganya bebas covid, jangan sampai anggota keluarga menjadi pembawa viru
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Asnawi Luwi I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banda Aceh Lukman SKM MKes, mengatakan, masyarakat harus waspada terhadap penyebaran virus corona (covid-19) pada cluster keluarga.
Saat ini Banda Aceh berada pada zona merah penyebaran virus corona di pedesaan di Banda Aceh.
"Penyebaran covid awalnya kluster komunitas terutama yang pendatang dari luar daerah, bergeser ke transmisi lokal covid-19 sehingga membentuk kluster perkantoran dan sekarang sudah menuju kluster keluarga," ujar Lukman SKM MKes kepada Serambinews.com, Minggu (13/9/2020).
Kluster virus corona sering digunakan untuk mendefinisikan kejadian infeksi virus dalam satu tempat kepada beberapa orang di waktu yang bersamaan.
Ketika sebuah tempat dikatakan sebagai kluster virus corona, beberapa orang di tempat tersebut telah terinfeksi virus corona. Selain itu, bisa juga berarti di tempat tersebut telah terjadi penyebaran virus corona dalam jumlah besar.
Kata Lukman, peran individu sangat menentukan dalam menjamin dan menjaga keluarganya bebas covid, jangan sampai anggota keluarga menjadi pembawa virus untuk anggota keluarganya yang lain.
Disiplin protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 harus dimulai dari individu, keluarga, masyarakat, tempat kerja, tempat tempat umum lainnya.
Biasakan memakai masker ketika keluar rumah serta mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer serta mengomsumsi vitamin untuk daya imun tubuh guna mencegah wabah corona.
Patuhilah peraturan walikota (Perwal) guna mencegah penyebaran virus corona terjadi pada keluarga.
"Mari kita jaga keluarga masing-masing dari Covid-19. Jangan sampai membawa virus corona ke rumah," imbuh Lukman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kota Banda Aceh berada pada zona merah.
Bahkan, tiga Kecamatan di Banda Aceh terbanyak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga update corona di Banda Aceh berdasarkan update data, Jumat (12/9/2020).
Tiga kecamatan terbanyak pasien positif Covid-19 yakni Kecamatan Syiah Kuala 123 orang, Kecamatan Kuta Alam 115 orang, Kecamatan Ulee Kareng 79 orang.
Selanjutnya, kata Lukman, Kecamatan Baiturrahman 69 orang, Lueng Bata 65 orang.
Kecamatan Jaya Baru 62 orang, Kecamatan Banda Raya 57 orang.
Sementara itu, Kecamatan Meuraxa 28 orang dan Kecamatan Kuta Raja 15 orang.
Di Banda Aceh pasien positif Covid-19 mencapai 613 orang dan pasien positif Covid-19 meninggal dunia 32 orang.
"Ada peningkatan signifikan dari hari ke hari pasien positif Covid-19 di Banda Aceh, masyarakat harus lebih disiplin ikuti protokol kesehatan," ujar Lukman.
Saat ini, kata Lukman, Kota Banda Aceh termasuk empat Kabupaten Kota di Aceh yang berada pada zona merah Covid-19.
Sebab itu, masyarakat harus patuh pada Prokes Covid-19 dan Perwal Nomor 51 tahun 2020.
Bukan hanya itu, masyarakat harus membiasakan diri memakai masker ketika keluar rumah, menjaga jarak fisik, jarak sosial serta mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.
Untuk mencegah penyebaran virus corona yang meningkat signifikan di pedesaan di Banda Aceh, masyarakat harus memperhatikan empat hal.
Adapun ke empat hal itu yaitu, patuhi peraturan Wali Kota (Perwal), di rumah saja, keluar rumah apabila sangat penting dan adanya kepedulian dari masyarakat.
"Empat hal ini harus kita jalankan untuk mencegah wabah corona (Covid-19)," ujar Lukman.
Menurut dia, untuk menuju dari zona merah ke zona kuning dan selanjutnya ke zona hijau, warga harus disiplin mengikuti protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dan waspadai transmisi lokal Covid-19 di Banda Aceh.(*)
